Beranda Balap Mathieu van der Poel Cetak Sejarah dengan Kemenangan Beruntun di Paris-Roubaix

Mathieu van der Poel Cetak Sejarah dengan Kemenangan Beruntun di Paris-Roubaix

6
0

Pembalap Alpecin-Deceuninck, Mathieu van der Poel, kembali membuat sejarah dengan meraih kemenangan solo keduanya secara beruntun di ajang bersepeda bergengsi Paris-Roubaix. Kemenangan ini sekaligus mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pembalap terbaik di dunia saat ini.

Van der Poel memulai serangannya di sektor bintang tiga Orchies, sekitar 60 kilometer sebelum garis akhir. Serangan itu terbukti mematikan, menjadikannya kemenangan solo terpanjang di ajang ini dalam 30 tahun terakhir.

Saat Van der Poel melesat meninggalkan rombongan, kelompok pengejar yang terdiri dari Mads Pedersen, Nils Politt, Stefan Küng, dan Tom Pidcock tampak ragu-ragu. Taktik penjagaan ketat yang diterapkan rekan setim Van der Poel, Gianni Vermeersch dan Jasper Philipsen, membuat mereka kesulitan mengejar.

Kemampuan teknis Van der Poel semakin terlihat saat ia memperlebar jaraknya di sektor berbatu selanjutnya. "Apa pun bisa terjadi di Paris-Roubaix," ujar komentator dan pemenang dua kali Sean Kelly. Namun, dengan setiap sektor batu yang berhasil dinavigasi tanpa insiden, kemenangan tampak semakin pasti.

Van der Poel memasuki velodrome dengan keunggulan hampir tiga menit. Emosi terpancar di wajahnya saat bel berbunyi menandai putaran terakhir. Dengan tangan terangkat, ia melintasi garis finis disambut gemuruh sorak-sorai, mengukir namanya dalam sejarah sekali lagi.

Di belakang Van der Poel, kelompok pengejar terpecah. Pedersen, Küng, Politt, Pithie, dan Philipsen lolos. Namun, Pithie mengalami kecelakaan di sebuah tikungan dengan 27 kilometer tersisa, sementara Küng tertinggal setelah akselerasi yang dilakukan Philipsen, 10 kilometer menjelang garis akhir. Pedersen, Politt, dan Philipsen pun memasuki velodrome secara bersamaan.

Pedersen memimpin trio tersebut, melirik Philipsen dan Politt yang berada di belakangnya. Politt melancarkan serangan lebih awal, tetapi Pedersen mengalahkannya dari sisi luar dan Philipsen dari sisi dalam. Philipsen berhasil merebut posisi kedua, mengamankan tempat podium kedua untuk Alpecin-Deceuninck untuk tahun kedua berturut-turut. Pedersen menempati posisi ketiga, diikuti Politt di posisi keempat.

Küng, yang masih berjuang untuk mengejar, finis di urutan kelima, di depan Vermeersch dan Pithie yang masing-masing menempati posisi keenam dan ketujuh.

Kemenangan Van der Poel ini semakin mengukuhkan dominasinya di dunia bersepeda. Ia bergabung dengan kelompok elite pembalap yang berhasil menjuarai Paris-Roubaix lebih dari satu kali. Kemenangannya di Tour of Flanders akhir pekan lalu, juga dengan cara solo, menjadikannya orang ke-11 dalam sejarah yang mampu menuntaskan double kemenangan Flanders/Roubaix, terakhir kali dilakukan 11 tahun lalu.

Kemenangan ini juga menambah koleksi monumen Van der Poel menjadi enam, menempatkannya di peringkat 16 sepanjang masa.

"Saya tidak pernah menyangka akan mencapai ini saat masih kecil," ujar Van der Poel seusai balapan. "Saya agak kehilangan kata-kata."

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini