Tokoh balap sepeda Mathieu van der Poel mempertimbangkan untuk absen di Tour de France tahun depan. Pria asal Belanda itu ingin mengalihkan fokusnya pada tujuan besar lainnya, termasuk memenangkan Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Gunung Lintas Alam di Valais, Swiss.
Van der Poel, 29 tahun, menorehkan prestasi gemilang di Tour de France pada debutnya di musim terdampak Covid-19 tahun 2021. Ia sukses menjuarai etape di Mûr-de-Bretagne, Brittany, dan mengenakan jersey kuning. Namun, kesuksesan itu belum terulang kembali di tahun-tahun berikutnya.
Sebaliknya, Van der Poel justru bersinar di ajang Classics. Kepada Cycling Weekly pada kamp pelatihan musim dingin timnya di Spanyol, ia mengungkapkan keinginannya untuk melewatkan balapan jalan raya terbesar itu demi mengejar prestasi yang selama ini belum diraihnya.
"Saya tidak keberatan mencoba hal lain. Tetapi saya juga mengerti, hal itu penting bagi sponsor kami. Jadi, kita lihat saja nanti," katanya.
Selain itu, Van der Poel juga akan melewatkan Kejuaraan Dunia Jalan Raya di Kigali, Rwanda. Ia beralasan lintasan itu lebih menguntungkan para pendaki seperti pemenang di Zurich, Tadej Pogačar.
Meski dipertimbangkan, jadwal balapan Van der Poel tidak akan banyak berubah. Paris-Roubaix dan Tour of Flanders masih menjadi target utamanya di musim semi. Satu perbedaan yang mungkin terjadi adalah ia akan mengikuti salah satu dari dua balapan etape awal musim besar, Paris-Nice atau Tirreno-Adriatico, untuk mempersiapkan diri dengan baik.
Kemenangan Van der Poel di E3 Classic pada Maret lalu menjadi penampilan keduanya di musim itu setelah finis di urutan kesepuluh di Milan-San Remo di belakang rekan setimnya, Jasper Philipsen. Ia mengakui, balapan di musim semi tahun ini bisa lebih baik jika ia memiliki jarak balapan yang lebih banyak, seperti yang direncanakan untuk tahun 2023.
"Tahun ini saya lebih memilih untuk mengikuti Paris-Nice atau Tirreno-Adriatico terlebih dahulu," katanya.
Sebagai mantan juara dunia, Van der Poel selalu menyesuaikan jadwalnya dengan Pekan Suci Balap Sepeda Flemish. Ia memiliki harapan besar untuk meraih gelar ketiga di Paris-Roubaix, menyusul kemenangannya di De Ronde.
"Siapa yang tidak ingin memenangkannya sekali? Saya sangat senang jika bisa mewujudkannya lagi," katanya.
"Tentu saja, saya juga menantikan Tour of Flanders. Kedua balapan itu adalah favorit saya. Saya sangat menikmati periode itu, jadi itu akan menjadi fokus utama saya lagi tahun ini. Itu juga menjadi kekuatan besar saya, jadi saya rasa tidak perlu mengubahnya. Itu adalah balapan yang saya sukai dan saya ahli di dalamnya, jadi saya akan mencoba melakukannya lagi tahun ini."
Artikel ini merupakan opini penulis dan bukan merupakan cerminan kebijakan redaksi atau pihak terkait lainnya.
