Jakarta, Kompasiana – Michael Matthews, pembalap berusia 33 tahun asal Australia, tampil mengesankan di ajang Mixed Relay TTT Kejuaraan Dunia di Wollongong, Australia, meski awalnya mengaku hanya ingin memanfaatkan kesempatan untuk menjajal trek balap yang akan digunakan pada lomba elite road race hari Minggu nanti.
Dalam lomba yang berlangsung pada Rabu (18 September 2022) tersebut, Matthews bersama rekan senegaranya, Jay Vine dan Ben O’Connor, berhasil membawa Australia unggul tujuh detik atas Italia di pertengahan balapan TTT. Keunggulan ini kemudian dipertahankan dengan baik oleh tim perempuan Australia yang terdiri dari Grace Brown, Brodie Chapman, dan Ruby Roseman-Gannon.
Brown dan Chapman berhasil mengalahkan Jerman dengan selisih waktu hanya 0,85 detik, sementara Italia finis di urutan ketiga dengan gap 8,4 detik. Kemenangan ini sekaligus mengantarkan Australia meraih medali emas kedua di Kejuaraan Dunia tahun ini.
"Ini sangat luar biasa," ungkap Matthews setelah menerima medali emas. "Kami tidak sering mendapat kesempatan untuk mewakili Australia, dan melakukannya sebagai sebuah tim terasa sangat menyenangkan. Saya pernah memenangkan ajang ini saat masih memperkuat Sunweb, tapi saat itu kami tidak mendapatkan jersey pelangi. Jadi, bisa berada di sini bersama tim nasional adalah hal yang sangat berarti."
Sementara itu, Brown, yang sebelumnya juga memenangkan medali emas pada lomba time trial individu, mengaku bersemangat dengan kemenangan ini. "Saya merasa agak serakah, saya ingin punya lebih banyak jersey pelangi di lemari," candanya. "Tapi jersey ini memiliki nuansa yang berbeda, karena kami mendapatkannya bersama seluruh tim Australia."
Namun, Brown mengakui bahwa balapan ini bukan hal yang mudah. Trek yang digunakan memiliki tanjakan yang cukup menantang, dengan total ketinggian 894 meter di atas permukaan laut sepanjang 53,6 kilometer. "Sulit untuk membuat rencana dengan tim dan mengatur kecepatan," katanya.
Meski demikian, Brown tetap menikmati balapan tersebut. "Turunnya sangat menyenangkan, saya suka itu. Cepat, teknis, dan jika hujan turun pada hari Sabtu, itu akan menjadi hal yang menarik," tuturnya.
Adapun bagi Matthews, balapan ini menjadi kesempatan penting untuk menjajal trek balap jalan yang akan digunakan pada hari Minggu. "Saya tidak benar-benar mempersiapkan diri untuk time trial, itulah sebabnya saya banyak menderita hari ini," katanya. "Melihat trek [road race] dengan kecepatan penuh adalah tujuan saya. Ini menunjukkan trek dengan cara yang berbeda."
"Melakukannya dengan kecepatan penuh hari ini akan menjadi keuntungan untuk hari Minggu," imbuhnya.
Kemenangan Australia di Mixed Relay TTT Kejuaraan Dunia menjadi bukti bahwa balapan jenis ini memiliki arti yang cukup penting bagi beberapa tim. Selain sebagai persiapan untuk lomba road race, ajang ini juga memberikan tantangan tersendiri bagi para pembalap.