Beranda Balap Momen-Momen Terbaik Sepeda Balap Wanita 2024: Kejutan, Kemenangan, dan Persaingan Sengit

Momen-Momen Terbaik Sepeda Balap Wanita 2024: Kejutan, Kemenangan, dan Persaingan Sengit

10
0

Sepanjang tahun 2024, dunia balap sepeda wanita dipenuhi dengan ketegangan, kegembiraan, dan sederet kejutan. Meskipun banyak yang memprediksi kejayaan Demi Vollering atau Lotte Kopecky, performa mereka ternyata tidak selalu sesuai ekspektasi. Artikel ini akan mengupas enam momen paling berkesan sepanjang musim lalu, mulai dari Grand Tour hingga Kejuaraan Olimpiade.

1. Peringkat Ketiga yang Tak Terlupakan di Paris-Roubaix

Alih-alih membahas sang juara, Lotte Kopecky, momen ini justru menyoroti prestasi luar biasa Pfeiffer Georgi yang mampu finis di posisi ketiga pada balapan Paris-Roubaix Femmes. Meskipun sempat terjatuh dan terlepas dari rombongan utama, pebalap Inggris ini mampu bangkit dan bersaing dengan pembalap elit seperti Marianne Vos dan Elisa Longo Borghini. Di velodrome, Georgi bahkan berhasil menyamai kecepatan Vos dan mengalahkannya dalam lemparan sepeda. Ekspresi kejutan dan kegembiraan Georgi saat ia menyadari posisinya menjadi salah satu momen paling berkesan sepanjang musim.

2. Kemenangan Dramatis Grace Brown di Liège-Bastogne-Liège

Keberhasilan Grace Brown sepanjang tahun 2024 memang tak terbantahkan, mulai dari merebut gelar juara balap waktu nasional Australia hingga mengukir kemenangan di Kejuaraan Dunia. Namun, kemenangannya di Liège-Bastogne-Liège Femmes menjadi momen yang sangat berharga. Pada balapan di Belgia yang dingin tersebut, Brown memulai serangan dari jarak jauh dan berhasil mempertahankan keunggulannya meskipun dikejar oleh pebalap-pebalap favorit. Kemenangan ini menjadi penanda sempurna bagi tahun terakhir kariernya sebagai seorang pebalap sepeda profesional.

3. Mimpi yang Menjadi Nyata di Giro d’Italia Wanita

Elisa Longo Borghini telah meraih banyak kemenangan dalam kariernya yang gemilang, termasuk dua kali juara di Tour of Flanders. Namun, satu kemenangan yang selalu luput dari genggamannya adalah gelar juara di balapan Grand Tour Italia, Giro d’Italia Women. Tahun 2024 menjadi tahun yang berbeda. Longo Borghini memimpin balapan sejak uji waktu hari pertama dan mempertahankan keunggulannya hingga akhir. Ia berhasil mengalahkan Lotte Kopecky dengan selisih 21 detik, mewujudkan impiannya untuk menaklukkan negaranya sendiri dalam ajang balap sepeda paling bergengsi.

4. Pertempuran Epik di Alpe d’Huez pada Tour de France Femmes

Menjelang hari terakhir Tour de France Femmes avec Zwift, Kasia Niewiadoma unggul 1 menit 15 detik dari Demi Vollering. Namun, Vollering dikenal sebagai pebalap yang kuat di lintasan pegunungan tinggi, dan pada hari terakhir balapan, para pebalap dihadapkan pada tanjakan legendaris Alpe d’Huez untuk pertama kalinya dalam sejarah balapan wanita. Perlombaan pun berubah menjadi pertempuran sengit. Vollering sempat menunjukkan performa impresif, tetapi Niewiadoma tidak mau menyerah. Pada akhirnya, Niewiadoma berhasil mengamankan kemenangan dengan selisih waktu hanya empat detik, memberikan pelajaran berharga tentang semangat sportivitas dan perjuangan yang tak kenal lelah.

5. Kejutan Kristen Faulkner di Olimpiade

Dengan jarak 3 kilometer tersisa pada balapan jalan raya putri di Olimpiade Paris, Kristen Faulkner berhasil mengejar tiga pemimpin, yakni Lotte Kopecky, Marianne Vos, dan Kata Blanka Vas. Faulkner langsung melepaskan serangan mengejutkan, membuat tiga pebalap lain saling pandang. Keunggulan Faulkner semakin melebar, dan pada akhirnya, ia menang dengan selisih hampir satu menit. "Ini adalah perpaduan antara kesabaran dan agresivitas," ujar Faulkner usai balapan. "Saya belajar banyak dari hari-hari saya di dunia keuangan."

6. Persaingan Sengit antara Lotte Kopecky dan Demi Vollering di Tour de Romandie

Demi Vollering dan Lotte Kopecky memang meraih hasil yang mengesankan sepanjang tahun 2024, tetapi persaingan di antara mereka menjadi salah satu sorotan utama. Persaingan tersebut memuncak di Tour de Romandie, di mana keduanya terlibat dalam sprint head-to-head di Etape 2. Meskipun Vollering memenangkan etape tersebut, Kopecky berhasil menjadi juara keseluruhan. Mereka akan berada di tim yang berbeda pada tahun 2025, Kopecky masih bersama SD Worx dan Vollering pindah ke FDJ-Suez. Namun, akan menarik untuk melihat bagaimana perkembangan hubungan mereka yang cukup tegang tersebut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini