Kabar mengejutkan datang dari tim balap sepeda profesional asal Inggris, Saint Piran. Pada Selasa malam, tim tersebut mengumumkan pembubarannya menjelang musim 2025.
Keputusan tersebut mengejutkan banyak pihak, terutama para pembalap dan staf tim. Beberapa dari mereka mengaku baru mengetahui keputusan tersebut melalui media sosial.
"Saya tahu ketika semua orang tahu, secara daring," kata salah satu sumber tim. "Itu tidak profesional dan membuat saya kesal. Kami berhak diberitahu sebelumnya."
Saint Piran sendiri mengakui saat ini tengah diselidiki oleh UCI, badan dunia untuk olahraga balap sepeda. Penyelidikan tersebut terkait dengan penggunaan stiker persetujuan palsu pada sepeda impor asal Tiongkok.
Akibatnya, British Cycling (BC), badan pengatur olahraga balap sepeda di Inggris, menolak permohonan lisensi UCI untuk Saint Piran. BC memberi perpanjangan waktu 10 hari bagi tim untuk mengajukan permohonan kembali, dengan catatan pembalap harus membentuk tim sendiri. Namun, BC menolak berkomentar lebih lanjut mengenai hal ini.
Menanggapi pembubaran tim, Saint Piran menyatakan, "Ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi semua orang di Saint Piran, tetapi kami yakin itu adalah keputusan yang tepat."
Tim tersebut menambahkan, "Sayangnya, keberuntungan tidak berpihak kepada kami pada tahun 2024 dan itu berdampak besar. Nasib buruk, kesehatan yang buruk, dan pengingat yang tidak adil atas kesalahan yang kami buat selama delapan tahun pengembangan telah berkontribusi pada keputusan ini."
Tim Saint Piran memiliki 21 pembalap putra pada tahun 2024, termasuk sejumlah juara dunia balap sepeda trek. Beberapa dari mereka dilaporkan telah mengamankan masa depan mereka di tim lain yang berbasis di Inggris.
Pembubaran Saint Piran menyisakan pertanyaan tentang masa depan pembalap dan staf tim. Insiden ini juga menyoroti pentingnya transparansi dan komunikasi dalam pengelolaan tim olahraga.
