Budapest, Hungaria – Olav Kooij mencatatkan sejarah dengan meraih kemenangan perdana di etape kesembilan Giro d’Italia. Kemenangan ini mengukuhkan talenta luar biasa sprinter muda Belanda berusia 22 tahun itu.
Setelah perlombaan yang alot dan lambat sepanjang hari, etape sembilan diakhiri dengan serangan cepat dari Julian Alaphilippe dan Jhonatan Narvaez di kilometer terakhir. Lidl-Trek sempat mengancam, tetapi Kooij berhasil keluar dari jalur Jonathan Milan dan melontarkan sepedanya di garis finis, merebut kemenangan.
"Inilah yang kami cari, kemenangan etape," ujar Kooij dalam wawancara pasca-perlombaan. "Dua etape pertama [sprint] tidak sempurna, dan hari ini kami harus berjuang keras karena final yang sangat sulit."
Meski kehilangan Robert Gesink dan Christophe Laporte di awal lomba, Kooij tampil mengesankan tanpa tim pengiring tradisional. Dia harus menentukan posisinya sendiri di beberapa ratus meter terakhir agar bisa bersaing dengan sprinter cepat lainnya.
"Kami tahu kami harus agak berimprovisasi, terutama di kilometer terakhir," jelas Kooij. "Biasanya dengan Christophe, hampir pasti dia akan menempatkan saya pada posisi yang tepat. Tapi hari ini kami hanya harus tidak terlalu terpaku pada satu rencana."
Kemenangan ini menjadi pencapaian besar bagi Kooij, yang sudah meraih 33 kemenangan selama kariernya. Dia berharap ini bisa menjadi suntikan semangat untuk etape-etape selanjutnya, terutama saat menghadapi etape pegunungan yang menantang sebelum kesempatan sprint berikutnya di etape ke-11.
"Ini adalah langkah yang saya cari," kata Kooij. "Saya sangat menantikan Grand Tour pertama saya, dan setelah beberapa kemenangan, saya pikir ini adalah salah satu yang saya impikan."
