Tadej Pogačar kembali tampil perkasa dalam perhelatan Giro d’Italia. Pembalap asal Slovenia itu mengukir kemenangan kelima pada Etape 16, melintasi garis finis di Monte Pana, Santa Cristina Valgardena, di bawah guyuran hujan es yang mencekam.
Kemenangan Pogačar terasa luar biasa, di tengah kondisi cuaca yang sangat buruk. Awalnya, Giulio Pellizzari dari VF Group-Bardiani CSF-Faizanè tampak akan meraih kemenangan, memanfaatkan pelarian dari gerombolan besar.
Namun, Pogačar yang menjadi pemuncak klasemen umum tak mau kalah. Ia melancarkan serangan dari roda belakang Rafał Majka dan langsung meninggalkan para pesaingnya. Pogačar dengan mudah mengejar dan menyalip Pellizzari yang sudah kehabisan tenaga.
Dengan jersey merah mudanya yang basah kuyup, Pogačar menghitung kemenangan etape individunya dengan jari sebelum mengacungkannya ke langit sebagai tanda kemenangan. Kemenangan ini semakin memperkuat posisinya di puncak klasemen umum.
"Saya sangat senang bisa menang lagi di kondisi seperti ini," ujar Pogačar seusai balapan. "Cuacanya sangat buruk, namun tim kami tetap solid dan memberikan dukungan yang luar biasa."
Kemenangan ini membuat Pogačar unggul lebih dari tujuh menit atas Daniel Felipe Martínez (Bora-Hansgrohe) yang berada di posisi kedua. Hanya tersisa beberapa etape lagi sebelum balapan berakhir di Roma pada hari Minggu. Pogačar pun tampak tak terbendung untuk meraih gelar juara Giro d’Italia yang kedua kalinya.
Sementara itu, Pellizzari harus puas di posisi kedua, disusul Martínez di posisi ketiga. Hasil ini menunjukkan bahwa Pogačar adalah kekuatan yang tak terbantahkan dalam ajang balap sepeda paling bergengsi di Italia tersebut.
