50 tahun setelah kemenangan legendaris Eddy Merckx di Kejuaraan Dunia Montreal 1974, pembalap terbaik di Kejuaraan Dunia Balap Sepeda Tur putra meramaikan Kanada untuk balapan GP Québec dan Montreal akhir pekan lalu.
Di antara pembalap tersebut, pesepeda muda Kanada, Tadej Pogačar, menjadi bintang baru yang digandrungi penggemar. Ratusan penggemar berbaris di Grande Allée, Quebec, untuk melihat langsung pemenang tiga kali Tour de France tersebut. Pogačar menyapa penggemar dengan antusias, bersepeda bolak-balik sambil menandatangani tanda tangan dan berfoto.
Sambutan di Montreal tak kalah meriah. Pogačar dihujani permintaan foto dan tanda tangan dari penggemar saat berjalan menuju garis start di avenue du Parc. Ia kemudian melanjutkan untuk memenangkan balapan di sirkuit Mont-Royal untuk kedua kalinya.
Direktur balapan GP Québec dan Montreal, Joseph Limare, berharap antusiasme terhadap Pogačar dapat berkontribusi pada kesuksesan Kejuaraan Dunia yang akan kembali digelar di Montreal pada 2026.
"Pogačar menang di sini di Montreal dua tahun lalu. Tahun lalu, ada serial Netflix tentang Tour de France. Beberapa bulan kemudian, orang-orang lokal tahu Pogačar akan datang ke Grand Prix, dan mereka sangat antusias," ujar Limare. "Efek Netflix sangat besar bagi balap sepeda di Amerika Utara."
Tahun 1974 menandai babak baru dalam dunia balap sepeda, menjadi kejuaraan dunia pertama di luar Eropa dan kesempatan untuk memperluas jangkauannya ke audiens dan demografi baru. Pada tahun itu, Merckx dan Geneviève Gambillon dari Prancis merebut medali emas. 50 tahun kemudian, Gambillon kembali ke Montreal dengan jersey yang sama yang dipakainya saat itu untuk menyaksikan kemenangan Pogačar.
Untuk Kejuaraan Dunia 2026, Limare menjelaskan bahwa rute balapan akan sangat mirip dengan yang digunakan pada 1974 dan GP Montreal tahun ini.
"80% dari sirkuit akan digunakan," katanya. "Kembali ke ’74, start dan finish di Edouard-Montpetit. Ya, kami akan menggunakan sirkuit yang cukup mirip dengan Grand Prix. Tapi kami mungkin akan mengubah sekitar 15% dan berupaya menambah banyak ketinggian di sirkuit terakhir, terutama untuk kelas elit. Finish tetap di Avenue du Parc."
Sirkuit melalui taman telah menjadi identitas balapan GP Montreal. Tahun ini, Grand Prix de Montreal berlangsung di 17 lap sirkuit sepanjang 12,3 kilometer dengan total elevasi gain 4.573 meter, hampir sama dengan etape pegunungan di Tour de France.
Pada 2026, jumlah pendakian kemungkinan akan meningkat menjadi hampir 5.500 meter, menjadikannya salah satu rute balap jalan Kejuaraan Dunia terberat yang pernah ada.
Pembalap Israel-Premier Tech, Mike Woods, yang hadir di GP Montreal, berharap Kejuaraan Dunia di Kanada dapat menginspirasi generasi muda. Woods yakin event tersebut juga akan membantu meningkatkan minat terhadap balap sepeda di seluruh Kanada.
"Saya harap ini terus membantu pertumbuhan balap sepeda," kata Woods. "Saya sudah merasakannya karena olahraga ini telah berkembang pesat bahkan sejak saya mulai membalap. Dan dengan film dokumenter Netflix dan pembalap Kanada yang mulai tampil baik, olahraga ini semakin populer di sini. Jika Kejuaraan Dunia digelar di hadapan penonton Kanada, saya yakin dan berharap anak-anak akan terinspirasi."
Kehadiran GP Québec dan Montreal telah menjadi penggerak pertumbuhan komunitas balap sepeda di Montreal. Le Club, sebuah kedai kopi, telah menjadi tempat berkumpul bagi para penggemar balap sepeda untuk terhubung dan berbagi kecintaan mereka terhadap olahraga ini.
Pendiri Le Club, Guillaume Garneau, menyambut antusias rencana penyelenggaraan Kejuaraan Dunia di Montreal pada 2026. Ia yakin event tersebut akan berdampak positif bagi bisnis perhotelan lokal dan menumbuhkan komunitas balap sepeda yang lebih besar.
"Saya sangat bangga dengan kota ini dan penyelenggara Worlds yang ingin mempromosikan event yang akan digelar pada 2026," katanya. "Pertama-tama, saya berharap ini akan mendorong kota untuk memperbaiki kondisi jalan. Tapi saya pikir antusiasme terhadap event ini sangat fenomenal bagi komunitas balap sepeda di sini."