Prolog
Sarah Sturm, seorang pebalap gravel profesional asal Amerika Serikat, membagikan pengalaman pribadinya berkompetisi di Life Time Grand Prix (LTGP), seri balap gravel paling bergengsi di dunia. Dalam artikel ini, ia mengungkap sisi lain dari keglamoran LTGP, yaitu tekanan, stres, dan dilema yang dihadapi para atlet.
Persiapan yang Menguras Tenaga
Memasuki LTGP bukan sekedar menggenjot pedal di lintasan. Para atlet harus mempersiapkan diri selama berbulan-bulan, fokus pada setiap detail. Tekanan untuk tampil konsisten sepanjang musim membuat atlet hidup dalam kecemasan dan ketakutan.
"Saat Anda mendaftar di LTGP, Anda menandatangani kontrak selama hampir tujuh bulan dalam tekanan dan stres yang terus menerus," tulis Sarah. "Tidak hanya secara fisik, tapi juga mental."
Jeratan Finansial
Selain tekanan psikologis, LTGP juga menjadi beban finansial bagi para pebalap. Sebagai seorang "privateer", Sarah harus menanggung sendiri biaya perjalanan, akomodasi, makanan, dan peralatan. Sementara atlet papan atas mungkin memiliki sponsor yang menanggung biaya tersebut, kebanyakan pebalap berjuang secara finansial.
"Untuk memenangkan LTGP, Anda harus menjadikan ini satu-satunya fokus Anda," ujar Sarah. "Tidak ada ruang untuk seri lain atau balapan besar lainnya. Ini menyita banyak waktu dan tenaga."
Kejayaan yang Terbayangi
Sarah mengakui bahwa LTGP telah membantunya berkembang menjadi pebalap elite. Namun, mengejar posisi teratas di klasemen umum mengaburkan pencapaian individu.
"Saya berdiri di podium di Unbound, tapi berakhir kecewa karena saya hanya finis keempat di seri keseluruhan," kenang Sarah. "Itu membuat kesuksesan terasa hambar."
Dilema
Setelah beberapa musim berkompetisi di LTGP, Sarah merasa lelah secara mental dan emosional. Dia memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam seri tahun 2025.
"Saya ingin bebas melakukan hal lain dalam karier saya dan memanfaatkan kebebasan sebagai pebalap gravel independen," tulisnya. "Saya tetap menghormati LTGP, tapi itu bukan lagi jalan yang tepat untuk saya."
Kesimpulan
Sarah Sturm berbagi sisi lain dari seri balap gravel terbesar di dunia. Dibalik keglamoran dan hadiah yang menggiurkan, tersembunyi beban tekanan, stres, dan dilema finansial yang dihadapi para atlet. Namun, LTGP tetap menjadi wadah penting bagi perkembangan olahraga gravel dan kesempatan bagi pebalap untuk menguji kemampuan mereka di level tertinggi.