Tadej Pogačar, pembalap sepeda berprestasi dunia, dipertahankan oleh tim UAE Team Emirates bukan hanya karena prestasinya di lintasan. Menurut Mauro Gianetti, manajer tim, kontribusi Pogačar untuk Abu Dhabi melampaui kemenangan yang diraihnya.
"Pogačar bukan sekadar komoditas," tegas Gianetti. "Dia adalah bagian dari negara ini. Perannya untuk Abu Dhabi melebihi balapan yang dimenangkannya."
Abu Dhabi, negara yang menjadi markas UAE Team Emirates, memang tengah berupaya menjadikan bersepeda sebagai olahraga nasional. Pembangunan jalur sepeda dan fasilitas berstandar internasional demi ajang Road World Championships 2028 dan Track World Championships 2029 menjadi bukti keseriusan mereka.
Dalam pandangan Gianetti, Pogačar ikut berperan menumbuhkan antusiasme terhadap bersepeda di Abu Dhabi. Hubungan baik pembalap Slovenia itu dengan keluarga kerajaan setempat juga menjadi faktor penting.
"Pogačar bangga dengan itu. Dia menciptakan gairah, memperkenalkan bersepeda pada suatu bangsa," ujar Gianetti.
Sementara itu, kritik dari Amnesty International mengenai pembatasan kebebasan berekspresi dan berkumpul di Abu Dhabi tetap menjadi perhatian. Namun, hal itu tidak menyurutkan upaya negara tersebut dalam mengembangkan olahraga bersepeda.
Bagi Pogačar sendiri, musim 2025 mendatang akan menjadi tantangan menarik. Gianetti berharap sang juara dapat mengulangi kesuksesan ganda di Giro d’Italia atau Vuelta a España bersamaan dengan Tour de France. Akan tetapi, pembalap berusia 26 tahun itu tidak akan mengikuti Paris-Roubaix.
"Kita tak bisa selalu mengharapkan dia menjadi fenomena," kata Gianetti.
Kiprah UAE Team Emirates di dunia bersepeda tak bisa dilepaskan dari dukungan finansial Abu Dhabi. Negara kaya minyak itu juga berinvestasi besar-besaran di bidang olahraga lain, seperti sepak bola dan Formula 1.
Keberadaan Tadej Pogačar sebagai magnet tidak hanya untuk timnya, tetapi juga untuk Abu Dhabi. Ia menjadi simbol kebangkitan bersepeda di negara yang sebelumnya kurang dikenal di kancah olahraga ini.