Lombardia, Italia – Tadej Pogačar terus menunjukkan dominasinya di Giro d’Italia. Kemenangannya di etape ke-15 di Livigno semakin memperkuat posisinya di puncak klasemen umum. Pembalap Slovenia itu kini unggul hampir tujuh menit dari Geraint Thomas (Ineos Grenadiers).
Agresivitas Pogačar dalam tanjakan membuat pembalap lain sulit mengejarnya. Kemenangannya di "Queen Stage" ke Livigno menegaskan keunggulannya.
Selain Pogačar, ada beberapa hal menarik lainnya yang terjadi pada minggu kedua Giro d’Italia:
- Julian Alaphilippe Cetak Kemenangan Bersejarah: Pembalap Prancis itu mengukir kemenangan solo pada etape ke-12 setelah mengalahkan Polti-Kometa’s Mirco Maestri. Menurut laporan, Alaphilippe yang awalnya hanya dijadwalkan membalap di Giro kini berpeluang masuk skuad Belgia untuk Tour de France.
- Jonathan Milan Kuasai Sprint: Pembalap Italia itu sudah mengantongi tiga kemenangan di Giro dan memimpin klasemen sprint. Dominasinya membuat pebalap lain sulit mengejar posisinya.
- Pesaing GC Fokus pada Ritme Sendiri: Selain Pogačar, pembalap GC lainnya seperti Thomas lebih memilih fokus pada ritme sendiri dan mengonsolidasikan posisi di podium.
- Tadej Pogačar Ambil Inspirasi dari Eddy Merckx: Dominasi Pogačar mengingatkan pada legenda Eddy Merckx. Pebalap Slovenia itu ingin menang sebanyak mungkin untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada UAE Team Emirates.
- Mentalitas Kemenangan Pogačar Berlanjut: Pogačar menegaskan keinginannya untuk menang sebanyak mungkin etape di Giro. Dua puncak tanjakan dan penaklukan ganda Monte Grappa di etape terakhir dipastikan akan menjadi perburuan kemenangan baginya.
