Jakarta, Kompasiana – Tim balap sepeda elite asal Inggris, Raptor Factory Racing, tengah mencari sponsor sebesar £50.000 atau setara Rp1 miliar untuk mewujudkan ambisinya berlaga di kancah Eropa.
Bermarkas di London selatan, Raptor Factory Racing beranggotakan tiga pebalap berbakat yang sebelumnya bergabung dengan tim Saint Piran: Rowan Baker, Dylan Hicks, dan Bradley Symonds. Ketiganya bergabung setelah tim lama mereka terpaksa tutup pada musim gugur tahun lalu.
Tim ini menargetkan berbagai balapan bergengsi National A dan B di dalam negeri, serta beberapa kejuaraan di Benua Biru. Namun, Raptor masih kekurangan sponsor yang signifikan untuk menopang rencana besar mereka.
Bos tim, David Streule, mengungkapkan antusiasmenya terhadap proyek tersebut. Meski dibanjiri lamaran dari para pebalap, ia menyadari tim membutuhkan investasi besar untuk berkembang pada tahun 2025.
"Ada beberapa perjalanan luar negeri yang ingin kami lakukan, tetapi itu sangat bergantung pada pendanaan yang lebih besar. Saya tidak ingin membuat janji yang berlebihan dan tidak bisa ditepati. Saya tahu itu membutuhkan sponsor besar dan uang. Kami melihat tim lain mencoba melakukannya dengan dana minim, dan itu tidak berjalan baik. Itu hanya membuat orang kesal," ujar Streule.
"Jika ada yang datang kepada kami dengan Rp1 miliar, saya akan membubuhkan nama mereka di jersey," tambahnya. "Saya akan memberikan mereka hak penamaan sebagian tim. Itu sudah cukup untuk membiayai sekitar lima perjalanan internasional tahun ini."
Streule menjelaskan bahwa proyek ini awalnya berawal dari skala kecil, tetapi situasinya berubah drastis ketika Saint Piran dan Trinity Racing tutup.
"Tiba-tiba kami mendapatkan semua pebalap ini dan proyek ini membesar dan menjadi lebih baik dari yang kami harap atau yakini sebelumnya," katanya.
"Kekhawatiran saya sekarang adalah saya memiliki semua pebalap bagus ini, tetapi kami tidak memiliki sumber daya besar untuk memberi mereka program balap yang layak mereka dapatkan. Itulah mengapa setiap kontribusi pendanaan, berapa pun jumlahnya, sangat kami hargai."
Beberapa pebalap WorldTour pernah menghabiskan waktu di Saint Piran dan Trinity. Jack Rootkin-Gray dari EF Education-EasyPost menghabiskan lebih dari setahun bersama Saint Piran, sedangkan Tom Pidcock, Ben Healy, Thomas Gloag, dan Luke Lamperti semuanya pernah membela Trinity.
Seiring waktu, Streule berharap proyeknya dapat menjadi batu loncatan baru bagi calon bintang WorldTour di Inggris untuk memulai karier mereka. Mengingat sejarah tim di masa lalu, ia juga menyayangkan Trinity tidak mendapat dukungan yang memadai.
"Ini pada dasarnya adalah Trinity atau Saint Piran baru yang ingin kami kembangkan, dan itu pada dasarnya adalah tim pengembangan untuk salah satu tim pro yang lebih besar. Jumlah uang yang diperlukan agar saya dapat melakukan program balap yang sedikit lebih baik dari yang saat ini dapat kami lakukan tidaklah banyak," ujarnya.
"Tidak masuk akal ada banyak pebalap menjanjikan di Inggris yang tidak mendapat tempat dan tidak mendapat bantuan."
"Bagi saya, seseorang seperti Ineos, yang malah memberikan dana mereka ke beberapa tim Jerman Conti atau semacamnya sebagai tim pengembangan mereka, saya tidak mengerti mengapa mereka tidak bisa membuat semacam kesepakatan dengan Trinity dan membantu mendanai Trinity," tambahnya.