Tom Pidcock mengaku akan menikmati debutnya di ajang Paris-Roubaix. Bagi pembalap Ineos Grenadiers itu, kunci meraih hasil terbaik adalah dengan menikmati setiap momen.
Awalnya, tim Ineos Grenadiers menyimpan rapat-rapat susunan tim mereka hingga Sabtu pagi. Sontak, para penggemar, jurnalis, dan lainnya terkejut ketika Pidcock diumumkan masuk dalam skuad untuk balapan di "Neraka Utara" itu.
Berbicara kepada wartawan di Compiègne, Minggu (17/4) pagi, Pidcock mengatakan bahwa keputusan untuk membawanya ke Prancis utara diambil pada hari Selasa. Ia mengaku masih sedikit terganggu oleh cedera akibat kecelakaan yang memaksanya mundur dari Itzulia Basque Country, tetapi ia menyatakan siap untuk tampil.
"Sejujurnya, saya baik-baik saja," kata Pidcock. "Masih ada sedikit memar di pinggul saya, tetapi begitu saya tahu itu tidak serius, saya langsung berpikir, ‘Ayo, saatnya’. Saya mulai berlatih lagi dan berkata, ‘Saya ingin pergi dan balapan di Roubaix sekarang’."
"Ini jelas salah satu balapan favorit saya… Saya tidak ingat kapan terakhir kali saya seantusias ini, jadi saya sangat menantikannya sekarang."
Pembalap asal Inggris itu enggan membahas rencana tim untuk melawan pembalap unggulan seperti Mathieu van der Poel dan Mads Pedersen. Ia menjelaskan bahwa sifat Roubaix yang tidak terduga membuat segalanya bisa terjadi begitu balapan dimulai.
"Saya tidak benar-benar di sini untuk memberi tahu Anda cara mengalahkan Van der Poel," katanya. "Ini hal yang mendadak, saya di sini untuk menikmatinya. Dan ketika saya menikmatinya, saya mendapatkan yang terbaik dari diri saya. Begitulah adanya. Bukan hanya Van der Poel, ia bisa mengalami ban kempes atau jatuh dan keluar dari balapan di 100 km pertama. Jadi, ini bukan hanya tentang satu orang."
Ketika ditanya apakah ada sektor jalan berbatu tertentu yang ia perkirakan akan menjadi medan pertempuran pembuka, Pidcock mengatakan kondisi cuaca dapat membuat balapan meledak di tempat yang tidak terduga.
"Akan ada angin kencang sepanjang hari," tuturnya. "Akan sangat cepat. Tentu saja, beberapa sektor bisa saja mengalami angin silang, tetapi Anda tidak pernah tahu dalam balapan ini, bisa saja apa saja."
"Saya hanya ingin segera terjun ke dalamnya."
Pidcock adalah mantan pemenang Paris-Roubaix Juniors dan Paris-Roubaix Espoirs, jadi ia sangat menyadari apa yang akan dihadapinya di lintasan saat balapan menuju velodrome Roubaix.
Karena panggilan mendadak, Pidcock menjelaskan bahwa ia tidak punya banyak waktu untuk memeriksa rute balapan. Ia mengatakan target awalnya adalah melewati sektor jalan berbatu pertama tanpa masalah.
"Saya hanya menantikan untuk segera masuk dan mencapai bagian akhir balapan," ujarnya. "Saya ingin melewati kekacauan bagian pertama ini. Siapa pun bisa menjadi korban dari masalah mekanis, kecelakaan, apa pun. Anda harus mencoba menaklukkan lintasan sebelum mencoba memenangkan balapan."
DS Ineos Grenadiers, Ian Stannard, mengatakan kepada Cycling Weekly bahwa kehadiran Pidcock telah meningkatkan kepercayaan diri dan keyakinan tim Inggris itu menjelang balapan.
"Saya sangat menantikan melihatnya di luar sana," kata Stannard. "Ia sangat bersemangat tentang balapan ini. Ia telah menambah semangat baru ke tim, semua orang juga bersemangat, jadi sangat menyenangkan memilikinya di sini dan kami sangat bersemangat."
Ia menambahkan: "Ia bisa menjadi orang pertama yang menguasai ketiganya [Paris-Roubaix Juniors, Espoirs, dan Elite]. Itu akan sangat keren, dan ia bisa menjadi pemenang asal Inggris pertama… Ini medan yang bagus untuknya. Ia bisa berkendara di jalan berbatu ini dan saya cukup yakin ia bisa mengikuti semua pembalap terbaik."