Jakarta – Tom Pidcock, pembalap muda berbakat Ineos Grenadiers, akan menjalani debut seniornya di Paris-Roubaix pada akhir pekan ini. Meskipun baru mendapat kesempatan di menit-menit terakhir, Pidcock mengaku tak sabar menikmati balapan bergengsi tersebut.
"Saya hanya ingin bersenang-senang di sini," kata Pidcock kepada wartawan di Compiègne pada Minggu pagi. "Saat saya menikmati balapan, itulah saat saya mengeluarkan performa terbaik saya."
Pidcock, yang merupakan mantan pemenang Paris-Roubaix Juniors dan Paris-Roubaix Espoirs, paham betul tantangan yang akan dihadapinya di balapan penuh neraka ini. Meski hanya punya sedikit waktu untuk mempelajari lintasan, ia menargetkan untuk lolos dari sektor berbatu pertama tanpa masalah.
"Saya hanya ingin bisa melewati bagian pertama kekacauan ini," ujar Pidcock. "Semua bisa menjadi korban dari masalah mekanis, kecelakaan, atau apa pun. Anda harus mencoba mengalahkan rintangan sebelum memikirkan kemenangan."
Kehadiran Pidcock di tim Ineos Grenadiers disebut telah meningkatkan kepercayaan diri dan keyakinan tim. Direktor Olahraga Ian Stannard memuji semangat Pidcock yang membara.
"Saya sangat menantikan melihatnya bertanding," kata Stannard. "Dia sangat antusias dengan balapan ini. Dia membawa elemen lain ke dalam tim, para pebalap lain juga bersemangat. Sungguh luar biasa memilikinya di sini."
"Dia bisa menjadi orang pertama yang memenangkan ketiga gelar cobblestone, itu akan keren. Dia juga bisa menjadi pemenang Inggris pertama," lanjut Stannard. "Lintasan di sana sangat cocok untuknya. Dia bisa mengendarai di atas batu-batu ini dan saya yakin dia bisa mengikuti semua pembalap terbaik."
Meskipun Pidcock bukan favorit utama, performa impresifnya di masa lalu menjadikannya kuda hitam dalam balapan Paris-Roubaix tahun ini. Ineos Grenadiers pun berharap Pidcock dapat menggoyahkan dominasi Mathieu van der Poel dan Mads Pedersen, dua pebalap yang dijagokan memenangkan balapan.
