Sebuah tim balap terkemuka, Soudal Quick-Step, memutuskan untuk mundur dari Tour du Rwanda karena kekhawatiran keamanan di sepanjang rute balapan yang berdekatan dengan wilayah konflik.
Konflik di Perbatasan
Tahap ketiga Tour du Rwanda direncanakan finis di Rubavu, hanya 15 kilometer dari Goma, sebuah kota di Republik Demokratik Kongo yang menjadi lokasi konflik yang sedang berlangsung. Kelompok pemberontak M23 telah melancarkan kekerasan yang memakan korban jiwa lebih dari 800 orang dan memaksa ribuan lainnya mengungsi.
Meskipun jalur balapan berada sangat dekat dengan pertempuran, penyelenggara Tour du Rwanda mengklaim bahwa balapan akan tetap "aman dan menyenangkan" sepanjang acara. Namun, pernyataan ini tidak meyakinkan Soudal Quick-Step.
Pernyataan Resmi Tim
CEO Soudal Quick-Step, Jurgen Foré, mengungkapkan kekhawatirannya atas keengganan penyelenggara untuk menyesuaikan rute. "Mereka menjamin keselamatan kami, katanya. Tapi apa artinya?" kata Foré.
"Bahkan jika hanya ada kemungkinan kecil sesuatu akan terjadi, itu sudah terlalu banyak. Saya bersedia percaya bahwa tidak ada yang terjadi di Rwanda bagian dalam dan semuanya tenang dan aman. Tetapi setidaknya kami ingin mereka menjauh dari wilayah tersebut. Dan itu tidak menjadi niat saat ini. Itulah yang menjadi perhatian."
Tim Lain Masih Berpartisipasi
Sementara Soudal Quick-Step telah menarik diri, tim lain seperti UAE Team Emirates Gen Z, Israel-Premier Tech, dan Lotto Development masih berniat berkompetisi. Juru bicara Israel-Premier Tech menyatakan bahwa tim yakin dengan keselamatan balapan dan percaya pada penyelenggara.
Dampak pada Kejuaraan Dunia
Kejuaraan Dunia Balap Sepeda UCI dijadwalkan berlangsung di Ibu Kota Rwanda, Kigali, pada bulan September. Badan pengendali olahraga sepeda dunia (UCI) baru-baru ini menyatakan bahwa tidak ada rencana untuk menjadwalkan ulang atau memindahkan acara karena situasi yang sedang berlangsung di Kongo.
Keputusan Soudal Quick-Step untuk mundur dari Tour du Rwanda menyoroti pentingnya mempertimbangkan keselamatan dalam olahraga. Kedekatan balapan dengan konflik yang sedang berlangsung telah memicu kekhawatiran yang sah dan menyebabkan beberapa tim memilih untuk tidak berpartisipasi dalam acara tersebut.