Pemenang Kejuaraan Dunia Jalan Raya 2023, Mathieu van der Poel, membuat keputusan mengejutkan untuk melewatkan edisi 2025 di Rwanda. Ia lebih memilih fokus pada Kejuaraan Dunia Mountain Bike (MTB), yang diharapkan dapat menambah koleksi gelarnya yang mengesankan.
"Ini adalah kesempatan ideal untuk berfokus pada MTB lagi dan menjadikan gelar dunia sebagai tujuan besar setelah Tour de France," ungkap Van der Poel.
Pebalap asal Belanda itu telah menguasai dunia balap sepeda dengan tujuh kemenangan Kejuaraan Dunia Cyclo-cross dan satu medali emas Worlds Jalan Raya. Namun, gelar MTB adalah satu-satunya yang masih belum diraihnya.
Van der Poel akan memulai musim jalan rayanya di Tirreno-Adriatico, berlanjut ke Milan-San Remo, Tour of Flanders, Paris-Roubaix, dan Tour de France.
"Fokus utamanya adalah Balapan Klasik Belgia, di mana saya paling unggul," tegasnya.
Rencana Van der Poel juga mencakup beberapa balapan World Cup jika memungkinkan. Ia ingin menjalani persiapan yang matang untuk Kejuaraan Dunia MTB di Rwanda.
"Saya sangat ingin memenangkan gelar dunia MTB. Dengan Worlds di Rwanda, saya merasa ini saat yang tepat untuk fokus hanya pada cabang ini," imbuhnya.
Van der Poel juga mengomentari persaingan sengitnya dengan juara bertahan Worlds Jalan Raya, Tadej Pogačar. Ia mengakui bahwa Pogačar adalah lawan yang tangguh di Tour of Flanders.
"Jika Pogačar dalam performa terbaiknya seperti tahun lalu, dia akan menjadi pesaing yang berat. Tapi saya tidak khawatir berlebihan. Semakin banyak pembalap hebat yang tampil, semakin seru balapannya," ujar Van der Poel.
Meski sempat mengutarakan niatan untuk melewatkan Tour de France, Van der Poel akhirnya memutuskan untuk berpartisipasi. Ia ingin mendukung rekan setimnya di Alpecin, Jasper Philipsen, yang merupakan sprinter ulung.