Beranda Balap Van der Poel Tuai Kecaman usai Langgar Aturan di Kejuaraan Dunia Balap...

Van der Poel Tuai Kecaman usai Langgar Aturan di Kejuaraan Dunia Balap Sepeda

29
0

Presiden Federasi Balap Sepeda Latvia, Sandis Akis, mengecam pesepeda Mathieu van der Poel yang dinilai membahayakan penonton dalam Kejuaraan Dunia Balap Sepeda. Akis mempertanyakan keputusan UCI yang tidak mendiskualifikasi pebalap asal Belanda itu.

Dalam Kejuaraan Dunia di Zurich, Swiss, Minggu (25/9/2022), Van der Poel melompati trotoar dengan jarak 58 kilometer menuju garis finis. Aksi tersebut dianggap melanggar aturan UCI dan memberikan keuntungan tidak adil.

Sesuai regulasi UCI, naik trotoar dikenakan denda hingga 1.000 CHF (sekitar Rp16 juta), pengurangan 25 poin UCI, dan kartu kuning. Dalam kasus di mana pengendara dinilai memperoleh keuntungan signifikan atau membahayakan orang lain, panitia balap berwenang mendegradasi peringkatnya.

Namun, UCI memutuskan tidak mendiskualifikasi Van der Poel. Keputusan ini menuai protes keras dari Akis. Dalam surat terbukanya, Akis menyatakan kekhawatiran mendalam atas tindakan tersebut.

"Masalah sebenarnya adalah dia membahayakan penonton, sebuah pelanggaran yang secara konsisten dihukum dengan diskualifikasi tahun ini," ujar Akis.

Akis merujuk pada kasus Marlen Reusser pada Gent-Eveelgem 2024 dan Luke Rowe di Ronde van Vlaanderen 2018 yang didiskualifikasi karena membahayakan penonton.

"Van der Poel hampir menabrak penonton saat menyalip tiga pembalap di jalur pejalan kaki tanpa alasan khusus, karena dia tidak menghindari kecelakaan," jelas Akis.

Akis mengungkapkan, perwakilan Federasi Latvia telah bertemu dengan panitia UCI setelah balapan dan diberi tahu bahwa pelanggaran tersebut tidak dianggap berbahaya. Namun, Akis menegaskan bahwa aturan harus diterapkan secara adil.

"Apa yang terjadi jika Van der Poel menabrak penonton di jalan raya? Apakah itu bagus atau buruk untuk olahraga kita? Kami mendesak UCI untuk menerapkan aturannya secara konsisten untuk memastikan keselamatan dan integritas bersepeda," tegas Akis.

Keputusan UCI yang tidak mendiskualifikasi Van der Poel menimbulkan spekulasi bahwa ada perlakuan istimewa terhadap atlet tertentu. Akis menyayangkan sikap tersebut dan meminta UCI memberikan penjelasan publik untuk menghindari situasi serupa terulang di masa depan.

Sementara itu, juru bicara UCI mengatakan bahwa diskualifikasi bukanlah sanksi biasa dalam kasus pelanggaran seperti ini. Sanksi yang lebih umum adalah denda dan pengurangan poin. UCI menyatakan bahwa situasi ini tidak dianggap sebagai kasus serius sehingga panitia balap memutuskan tidak memberikan sanksi apa pun.

Sebagai catatan, gelar juara dunia balap sepeda tahun ini diraih oleh Tadej Pogačar dari Slovenia. Jika Van der Poel didiskualifikasi, Toms Skujiņš dari Latvia akan naik menjadi peraih medali perunggu, menggantikan Ben O’Connor dari Australia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini