Simon Yates baru-baru ini mengungkapkan alasannya bergabung dengan tim super Belanda, Visma-Lease a Bike, pada musim depan. Rider asal Inggris itu mengatakan bahwa ia bahkan rela memotong gajinya demi mewujudkan impiannya menjadi bagian dari tim terbaik di dunia.
"Saya tidak pernah punya kesempatan serius untuk pindah tim sebelumnya," aku Yates di GP Cycliste de Montréal. "Saya pernah mendapat tawaran, tapi tidak ada yang semenarik tawaran Visma. Jadi itulah mengapa saya mengambilnya. Saat pengumuman itu dibuat, saya melihat banyak komentar yang mengatakan seharusnya ada batasan gaji. Tapi faktanya, saya menerima pemotongan gaji untuk ke Visma."
Yates menekankan bahwa hasratnya untuk bergabung dengan Visma jauh lebih besar daripada masalah gaji. "Saya ingin menjadi bagian dari salah satu tim terbaik," ujarnya. "Saya sudah punya 11 tahun kesempatan untuk melakukan hal saya sendiri di tim ini. Jadi saya rasa tidak ada yang salah jika sekarang ingin pindah."
"Saya rasa ini kesempatan yang menarik," imbuh Yates. "Saya pikir ini adalah waktu yang tepat untuk membuat perubahan. Saya sudah semakin tua, tapi saya masih punya motivasi dan kekuatan di kaki saya. Jadi, sekaranglah saatnya berubah."
Selain termotivasi oleh kualitas tim Visma, Yates juga mengaku terinspirasi oleh dukungan kakaknya, Adam. Sebagai fellow rider di UAE Emirates, Adam menyarankan Simon untuk mengambil kesempatan bergabung dengan Visma.
"Itu memberi saya kepercayaan diri bahwa ini akan menjadi keputusan yang bagus," kata Simon. "Kami mendiskusikan hampir semua hal bersama. Dia punya pendapat yang sama dan mengatakan bahwa mungkin perubahan akan baik."
Yates telah dijanjikan kebebasan untuk mengejar kemenangan di balap etape satu minggu sebelum beralih ke peran pendukung pada kesempatan lain di Visma. Meski demikian, ia tidak terganggu dengan persaingan ketat di timnya untuk jatah Grand Tour tahun depan.
"Jika saya tidak cukup bagus untuk masuk seleksi suatu balapan, itu tidak masalah sama sekali," tegas Yates. "Jika ada alasan logis, fakta yang jelas, maka saya akan membuktikan diri untuk waktu berikutnya. Tapi itulah olahraga pada umumnya. Anda harus sangat percaya pada diri sendiri dan masuk ke dalamnya, jadi saya harap ini akan membuahkan hasil."
Dengan catatan 10 kemenangan etape Grand Tour dan gelar juara Vuelta a España 2018, Yates bertekad mengakhiri musimnya dengan tim Jayco dengan nada tinggi. "Saya hanya sekali mengangkat tangan tahun ini, dan saya ingin melakukannya setidaknya sekali lagi, untuk tim. Jadi saya termotivasi untuk akhir musim ini, tapi tidak mudah untuk menang akhir-akhir ini."
