Kompetisi balap sepeda cyclocross memasuki babak seru. Setelah berakhirnya seri Piala Dunia di Hoogerheide, Belanda, perhatian kini tertuju pada Kejuaraan Dunia yang akan digelar di Liévin, Prancis.
Performa apik Van der Poel di Piala Dunia Hoogerheide memantik reaksi para pesaingnya. Michael Vanthourenhout dari Belgia mengaku kewalahan menghadapi dominasi pebalap Belanda tersebut.
"Dia terlalu kuat. Saat dia tancap gas, saya berusaha mengejar, tapi tak bisa," ujar Vanthourenhout yang finis di posisi kedua.
Menanggapi perlawanan sengit dari Trio Belgia, Van der Poel yang telah mengantongi lima kemenangan di seri Piala Dunia, bersiap menghadapi persaingan ketat di Kejuaraan Dunia. Tim Belgia telah mengumumkan Wout van Aert sebagai tambahan skuad mereka, melengkapi daftar sembilan pebalap yang akan menantang dominasi Van der Poel.
Van Aert, tiga kali juara dunia, akan bahu membahu dengan Vanthourenhout, Toon Aerts, Eli Iserbyt, Thibau Nys, Laurens Sweeck, Niels Vandeputte, Emiel Verstraynge, dan Joran Wyseure.
"Persaingan di Liévin akan sengit, dan itu hal bagus untuk Kejuaraan Dunia. Saya harap bisa memulai dengan performa terbaik dan meraih podium," ungkap Vanthourenhout.
Di sisi lain, Eli Iserbyt, juara Eropa dan Belgia, menghadapi kendala pada ajang Piala Dunia Hoogerheide. Masalah pada kakinya membuatnya kesulitan bersaing untuk posisi ketiga.
Berbeda dengan Vanthourenhout, Toon Aerts dan Joran Wyseure menunjukkan performa impresif dengan finis di urutan kedua dan ketiga klasemen akhir Piala Dunia. Mereka berharap bisa meraih hasil serupa di Liévin.
Lars van der Haar, peraih empat medali Kejuaraan Dunia, memprediksi taktik balapan di Liévin akan mudah jika kondisi medan mirip dengan Hoogerheide, yaitu berlumpur. Namun, jika lintasan balapan kering, taktik akan berubah lebih kompleks.
Kejuaraan Dunia Cyclocross 2023 di Liévin menjanjikan pertarungan sengit antara Trio Belgia dengan Matthew van der Poel. Siapa yang akan keluar sebagai juara? Kita nantikan bersama.