Pemerintah Amerika Serikat berencana meningkatkan keselamatan di jalan raya dengan mengesahkan Undang-Undang Keselamatan Pengendara Sepeda Magnus White 2024. RUU ini akan mewajibkan semua kendaraan baru dilengkapi dengan teknologi Pengereman Darurat Otomatis (AEB) yang canggih.
AEB berfungsi menggunakan sensor, kamera, dan radar untuk mendeteksi rintangan di jalan, termasuk pengguna jalan yang rentan seperti pengendara sepeda, pejalan kaki, pengendara motor, dan pengguna alat mobilitas mikro. Saat sistem mengidentifikasi potensi tabrakan dan pengemudi tidak bereaksi tepat waktu, AEB akan secara otomatis mengaktifkan rem untuk mencegah atau mengurangi keparahan kecelakaan.
Undang-undang ini terinspirasi oleh Magnus White, seorang pengendara sepeda tim USA berusia 17 tahun yang terbunuh oleh pengemudi ceroboh saat berlatih untuk Kejuaraan Dunia UCI Glasgow. Orang tua Magnus, yang hadir dalam pengenalan RUU, menyatakan dukungan mereka dengan mengatakan, "Ini bukan hanya tentang teknologi—ini tentang menyelamatkan nyawa ketika pengemudi gagal. Ini tentang memastikan tidak ada lagi yang harus menguburkan orang yang dicintai karena sistem tidak berfungsi dengan baik."
AEB sendiri telah menjadi persyaratan di Uni Eropa, dan penelitian menunjukkan bahwa teknologi ini dapat secara signifikan mengurangi jumlah kecelakaan fatal yang melibatkan pengguna jalan yang rentan. Implementasi AEB di Amerika Serikat diharapkan dapat memberikan manfaat serupa, membuat jalanan lebih aman bagi semua orang.
Undang-Undang Keselamatan Pengendara Sepeda Magnus White 2024 saat ini masih dalam tahap pembahasan di Kongres. Jika disetujui, aturan komprehensif untuk implementasi AEB akan dikembangkan dalam tiga tahun ke depan, dan produsen mobil akan memiliki waktu dua tahun untuk mematuhinya. Diharapkan undang-undang ini akan menjadi langkah besar dalam meningkatkan keselamatan jalan raya dan mencegah tragedi seperti yang menimpa Magnus White.