Jakarta – Alex Dowsett memulai musim balap time trial Inggris dengan gemilang. Mantan pembalap WorldTour itu meraih dua kemenangan dalam dua ajang time trial terbuka musim ini, termasuk Diss & District ’25’ akhir pekan lalu.
Keberhasilan Dowsett yang kini membela tim Nopinz tak lepas dari keputusannya untuk menyingkirkan power meter pada sepedanya Specialized Shiv. Alih-alih berfokus pada angka-angka, ia memilih mengandalkan kecepatan dan insting.
"Dengan power meter, saya merasa tertekan karena membandingkan diri dengan catatan terbaik saya," ujar peraih enam kali juara nasional TT itu kepada Cycling Weekly. "Hal itu merusak motivasi dan merusak ketepatan strategi balapan saya."
Penghilangan power meter juga meminimalkan kecenderungan Dowsett untuk memaksakan tenaga secara berlebihan. "Saya jadi lebih fokus pada kecepatan daripada kekuatan, dan saya merasa lebih nyaman," katanya.
Selain meniadakan power meter, Dowsett juga tak menampilkan detak jantungnya sebagai rujukan. Pasalnya, ia menganggap detak jantung tidak selalu dapat diandalkan sebagai indikator performa.
"Saya belajar itu pada Giro d’Italia pertama saya," kenangnya. "Saya berada dalam kondisi kelelahan, tetapi detak jantung saya justru lebih rendah saat memenangi time trial di sana."
Saat ini, Dowsett sedang mempersiapkan diri untuk Kejuaraan Nasional balap jalan raya akhir pekan ini. Ia juga berencana untuk mengikuti Kejuaraan Nasional standar jarak lainnya, serta mencoba balap gravel dan Kejuaraan Nasional Hill-Climb.
Strategi Dowsett yang unik untuk mengandalkan kecepatan dan insting menjadi inspirasi bagi pembalap lain. Ini menunjukkan bahwa dengan mempercayai kemampuan diri dan mengesampingkan gangguan teknologi, seorang atlet dapat mencapai performa maksimal.
