Paris, Prancis – Alison Jackson gagal mempertahankan gelar juara Paris-Roubaix pada edisi 2023. Meski mengalami dua kali kecelakaan dan tertinggal dari rombongan terdepan, pebalap EF Education-Cannondale itu tetap menunjukkan semangat juang yang tinggi dan finis di posisi ke-27.
"Saya tidak mampu mengulang pencapaian tahun lalu, tetapi itulah keindahan balapan ini," kata Jackson kepada awak media. "Itulah mengapa kami mencintai sekaligus membenci balapan ini."
"Balapan ini sangat tidak terduga. Kita hanya bisa mengendalikan apa yang bisa dikendalikan, dan untuk hal lainnya, kita harus beradaptasi dan melakukan yang terbaik. Itulah yang saya coba lakukan hari ini."
Pada 2023, Jackson sempat memimpin rombongan pelarian dan memastikan kelompok itu tetap unggul. Namun, sebagai juara bertahan, ia mendapat pengawasan ketat dari lawan-lawannya. Nahasnya, nasib buruk turut menghampirinya.
"Balapan ini sangat kacau, tetapi saya selalu mengatakan, jika saya tidak mengalami kecelakaan atau masalah mekanis, saya bisa menang," jelasnya. "Itu terjadi tahun lalu. Kali ini saya jatuh dua kali dan juga terdorong di beberapa bagian gravel."
Jackson berhasil kembali ke kelompok depan setelah salah satu kecelakaannya dan langsung melancarkan serangan. "Saya tidak di sini hanya untuk berparade," kata Jackson. "Saya ingin ikut beraksi semampu saya. Setiap kali Anda bisa mencapai depan, Anda harus mengambil kesempatan. Itu yang saya lakukan."
Setelah finis di kelompok pengejar, Jackson hanya bisa menyaksikan Lotte Kopecky (SD Worx) mengangkat trofi batu besar sebagai pemenang Paris-Roubaix. "Jika saya harus mewariskan mahkota Roubaix kepada pemenang yang layak, maka Lotte Kopecky adalah orangnya," ucap Jackson, menerima kekalahannya dengan penuh hormat.