Beranda Berita Anna van der Breggen Comeback: Menantang Batas dan Menebar Inspirasi

Anna van der Breggen Comeback: Menantang Batas dan Menebar Inspirasi

2
0

Anna van der Breggen, sang legenda balap sepeda wanita, siap kembali ke lintasan balap setelah tiga tahun pensiun. Peraih medali emas Olimpiade dan juara dunia ganda itu mengaku tertantang untuk mengejar performa puncaknya.

Meski kini berusia 34 tahun, Van der Breggen yakin peloton wanita kini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Ia harus mencapai performa yang setara atau lebih tinggi untuk bisa bersaing di balapan-balapan besar.

Target utamanya pada musim ini adalah Ardennes Classics, termasuk Amstel Gold Race, Flèche Wallonne, dan Liège-Bastogne-Liège, serta Tour de France Femmes. Namun, Van der Breggen menekankan bahwa kemenangan bukanlah tujuan utamanya.

"Tujuan saya kini berbeda," katanya. "Saya ingin menikmati kebersamaan dengan tim dan menjadi bagian dari kesuksesan mereka. Saya ingin bermain dalam permainan ini dan berusaha sebaik mungkin."

Selama pensiun, Van der Breggen tetap terlibat dalam olahraga balap sepeda sebagai direktur untuk tim SD Worx-Protime. Ia juga melatih beberapa pembalap, termasuk mantan pemenang Tour de France, Demi Vollering.

Keputusan untuk kembali balapan bukan hal yang mudah bagi Van der Breggen. Setelah bertahun-tahun berkompetisi di level tertinggi, ia merasa lelah dan butuh istirahat. Namun, semangat bersepeda kembali menyala dalam dirinya.

"Saya merindukan bersepeda," akunya. "Saya berpikir, ‘Mungkin saya masih bisa melakukan ini?’ Rasa ingin tahu itu semakin besar, dan akhirnya saya memutuskan untuk mengambil tantangan."

Van der Breggen belum memastikan balapan mana yang akan menjadi yang pertama baginya tahun ini, tetapi ia menargetkan puncak performa pada Ardennes Classics dan Giro d’Italia. Setelah itu, ia berharap bisa membantu rekannya Lotte Kopecky, sang juara dunia bertahan, dalam upayanya meraih maillot jaune di Tour de France.

Sebagai legenda balap sepeda wanita, Van der Breggen menyadari bahwa menyamai performa puncaknya sebelum pensiun bukanlah hal yang mudah. Ia perlu mengubah strategi dan memanfaatkan pengalaman serta endurance yang dimilikinya saat ini.

Perkembangan pesat di peloton wanita, terutama setelah penyelenggaraan perdana Tour de France Femmes, menjadi motivasi sekaligus tantangan bagi Van der Breggen. Ia mengakui bahwa level persaingan meningkat seiring dengan semakin profesionalnya tim-tim balap.

Kembalinya Anna van der Breggen ke lintasan balap tidak hanya untuk mengejar kemenangan pribadi, tetapi juga untuk menginspirasi generasi baru pembalap sepeda wanita. Kegigihan, keuletan, dan kecintaannya pada olahraga ini menjadi bukti bahwa keterbatasan usia dan waktu tidak bisa menghalangi seseorang untuk meraih impiannya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini