Pebalap Muda Amerika Tunjukkan Potensi dalam Lomba WorldTour
Artem Shmidt, pebalap berusia 20 tahun dari tim Ineos Grenadiers, tampil mengesankan dalam debut keduanya di ajang WorldTour. Pada Grand Prix Cycliste de Québec, Shmidt menghabiskan 185 km dalam kelompok terdepan, memecah barisan peloton dan memukau para pebalap elite.
"Tim memberi tahu saya untuk menyerang hari ini, dan itulah rencananya," ungkap Shmidt kepada Cyclingnews dan Cycling Weekly di garis finis di Québec. "Eksekusinya berjalan dengan baik."
Serangan Shmidt, yang dilakukan bersama Frank van den Broek dari DSM-Firmenich PostNL, bertahan hingga 14,4 km tersisa, sebelum dikejar oleh UAE Team Emirates. Namun, performa Shmidt telah mengukuhkannya sebagai talenta masa depan yang patut diperhitungkan.
"Rasanya luar biasa," kata Shmidt. "Saya sangat bersyukur berada di sini setelah menandatangani kontrak dengan Ineos. Ini balapan kedua saya, dan mudah-mudahan masih banyak lagi yang akan datang."
Manajer olahraga Ineos, Ian Stannard, terkesan dengan penampilan Shmidt. "Dia terlihat positif dan bersemangat," kata Stannard. "Senang melihatnya di sana [kelompok terdepan]."
Meskipun memberikan pujian, Stannard tetap berhati-hati untuk tidak membebani Shmidt dengan ekspektasi yang berlebihan. "Waktu yang akan membuktikan [perkembangannya]," kata Stannard. "Kami akan melihatnya dalam beberapa balapan lagi dan melihat kemampuannya."
Shmidt, yang memiliki kontrak dengan Ineos hingga 2026, masih memiliki jalan panjang sebelum mencapai potensi penuhnya. Namun, penampilannya di Grand Prix Québec menjadi sinyal bahwa bintang muda Amerika ini memiliki masa depan yang cemerlang dalam dunia balap sepeda profesional.
