Ben Wiggins, putra Bradley Wiggins, pemenang Tour de France, memiliki ambisi besar mengikuti jejak ayahnya dan berlaga di ajang Grand Tour.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, Wiggins mengungkap keinginannya menjadi pembalap sepeda profesional seperti ayahnya. Saat ini, ia tengah membalap untuk Hagens Berman Jayco, tim pengembangan yang telah sukses melahirkan sejumlah pembalap profesional ternama.
"Saya tidak ingin membatasi diri. Saya sangat ambisius. Itulah tujuan saya. Tapi itu mungkin sekitar 10 tahun lagi dari sekarang," ujar Wiggins.
Wiggins percaya pada kemampuannya untuk berprestasi di Grand Tour, terinspirasi dari ayahnya dan Geraint Thomas, mantan spesialis trek dan balap waktu yang menjadi penantang juara umum Grand Tour.
"Ada cetak biru bagi saya untuk mencapai Grand Tour dalam jangka panjang," tuturnya.
Dengan bimbingan Axel Merckx, putra legenda balap sepeda Eddy Merckx, Wiggins yakin akan berkembang pesat di timnya. Ia berencana naik level ke WorldTour pada tahun 2026, dengan Jayco AlUla sebagai kandidat terkuat.
"Saya pikir saya berkembang dengan cara yang memungkinkan saya pindah ke WorldTour tahun depan. Tapi kalau tidak langsung terjadi, tidak apa-apa," ujarnya.
Wiggins juga menyinggung kondisi ayahnya yang sempat mengalami kebangkrutan dan kesulitan mental. Ia mengaku bangga dengan perjuangan ayahnya untuk bangkit.
"Saya rasa, itu mengajarkan saya apa yang harus dilakukan secara berbeda, dan bagaimana mengelola (tekanan) itu. Maksud saya, tidak ada yang mempersiapkan Anda untuk tingkat kesuksesan seperti itu. Tapi saya sangat beruntung karena merasa siap," kata Wiggins.
"Tapi saya tidak mengejar ketenaran, saya tidak mengejar uang, saya mengejar kesuksesan. Itu adalah hal yang menyertainya, bukan? Saya akan menghadapinya jika dan ketika saya berhasil."
