Beranda Berita Bersih-bersih Doping di Dunia Balap Sepeda: Jesse Ewart Dilarang Berlaga Selama Tiga...

Bersih-bersih Doping di Dunia Balap Sepeda: Jesse Ewart Dilarang Berlaga Selama Tiga Tahun

33
0

Dunia balap sepeda kembali diguncang oleh skandal doping. Kali ini, pesepeda asal Australia yang berkewarganegaraan Irlandia, Jesse Ewart, dijatuhi sanksi larangan berlaga selama tiga tahun oleh Uni Cycliste Internationale (UCI).

Ewart dinyatakan positif menggunakan Eritropoietin (EPO) dalam tes doping yang dilakukan pada 26 Januari lalu. EPO adalah zat terlarang yang meningkatkan produksi sel darah merah dan pasokan oksigen ke otot.

Kasus ini bermula ketika Ewart finis pertama pada etape pertama Tour of Sharjah, ajang balap sepeda berperingkat 2.2. Namun, kemenangan tersebut dianulir setelah hasil tes dopingnya keluar.

Selain kemenangan di Tour of Sharjah, sejumlah hasil Ewart lainnya sejak tanggal pengujian juga dibatalkan. Di antaranya, peringkat kedua pada klasifikasi gunung Tour de Taiwan, posisi kedua pada balapan internasional Bueng Si Fai, dan kemenangan etape keempat Princess Maha Chakri Sirindhorn’s Cup Tour of Thailand.

Ewart, yang telah membalap di tim Kontinental sejak 2016, memiliki catatan prestasi yang cukup baik. Ia pernah meraih gelar juara umum di Tour de Singkarak pada 2018 dan 2019, menempati urutan kedua pada Malaysian International Classic Race 2020, dan finish ketiga di Tour du Rwanda 2022.

Tindakan tegas UCI menunjukkan komitmen organisasi tersebut untuk menegakkan prinsip-prinsip anti-doping dalam dunia balap sepeda. Penggunaan EPO dilarang secara ketat karena dianggap dapat meningkatkan performa atlet secara tidak adil.

Kasus Ewart menjadi pengingat bahwa doping adalah masalah serius yang mengancam integritas olahraga. Insiden ini juga diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi atlet lain agar tidak tergoda untuk menggunakan zat terlarang.

Dunia balap sepeda membutuhkan atlet yang bersih dan adil. Sanksi tegas terhadap pelanggaran doping sangat penting untuk memastikan bahwa sportivitas dan kemampuan sebenarnya menjadi penentu dalam setiap pertandingan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini