Natal identik dengan memberi dan menerima hadiah. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa memberi dan menerima itu sama-sama penting?
Ketika kita memberikan hadiah, kita juga menjadi penerima. Sebab, setiap hadiah yang diberikan pasti memiliki penerimanya. Jadi, memberi dan menerima terjadi secara seimbang.
Saat Natal, pesepeda di seluruh dunia saling bertukar hadiah bertema sepeda. Anda mungkin juga telah menerima hadiah seperti itu. Jika ya, yakinlah bahwa Anda bukan satu-satunya yang menerimanya. Setiap tahun, saya juga mendapatkan hadiah serupa.
Pertama, saya menerima pemotong pizza berbentuk sepeda. Warnanya kuning, terbuat dari logam, dan memiliki dua roda tajam untuk memotong pizza.
Kemudian, saya juga mendapat multi-alat berbentuk sepeda. Alat ini dilengkapi dengan perkakas kecil untuk mengencangkan baut dan sekrup. Sayangnya, alat ini tidak terlalu awet.
Hadiah lain yang masih saya simpan adalah mug. Mug putih dan hitam ini bertuliskan ‘cyclopath’ di sisinya, lengkap dengan deskripsi bahwa saya memiliki "gangguan sepeda kronis". Saya sangat senang menerima hadiah itu.
Setiap kali seseorang memberi saya hadiah bertema sepeda, saya membayangkan saat mereka melihat barang itu di toko. Mereka mungkin tersenyum saat melihatnya, memikirkan saya, dan berkata: "Ini cocok untuknya."
Anda tahu, ketika orang melihat sepeda, mereka memikirkan kita. Sungguh menyenangkan bisa dikaitkan dengan hal yang baik. Saat memberikan hadiah bertema sepeda, orang tua kita seperti berkata: "Kau tahu, kau sering membicarakan sepeda sepanjang tahun. Aku mendengarkanmu."
Ada rasa bangga saat menerima hadiah-hadiah ini. Natal memang masa yang sibuk dan membuat stres. Tetapi, bagi penggemar sepeda, memilih hadiah menjadi lebih mudah. Kami membuat hidup orang terkasih kami lebih mudah. Dan hadiah yang kami terima? Pemotong pizza berbentuk sepeda yang mengilap.
Jujur saja, pemotong pizza saya belum pernah digunakan sama sekali. Ia hanya menjadi hiasan di rak buku. Begitu juga dengan multi-alat, yang tidak pernah masuk ke tas sadel saya. Namun, saya masih menggunakan mug tersebut saat mug favorit saya sedang dicuci.
Yang terpenting, saya menyimpan semua hadiah itu. Mungkin itu bukan hadiah yang paling praktis, tapi saya menyukainya. Saya menghargainya, karena hadiah itu mengingatkan saya bahwa saya mencintai sesuatu, dan orang lain juga mengenali gairah itu dalam diri saya. Multi-alat yang tipis bisa menjadi sesuatu yang indah.