Biniam Girmay membuat sejarah di dunia balap sepeda dengan menjadi orang Afrika Hitam pertama yang memenangi etape Tour de France. Kemenangan tersebut tidak hanya bermakna untuk Girmay secara pribadi, tetapi juga bagi Benua Afrika dan negaranya, Eritrea.
Girmay, sejak awal kariernya, telah membuat terobosan dalam dunia balap sepeda. Ia meraih medali perak di Leuven Worlds pada 2021, dan menjadi pemenang di Gent-Wevelgem dan Giro d’Italia pada tahun berikutnya. Kini, ia telah menambahkan satu torehan lagi dengan memenangi etape Tour de France.
Kemenangan Girmay terinspirasi oleh pendahulunya, Daniel Teklehaimanot, pembalap Eritrea pertama yang mengenakan jersey polka dot di Tour de France pada tahun 2015. Teklehaimanot membuktikan bahwa pembalap Afrika dapat bersaing di level tertinggi olahraga ini.
Girmay juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pembalap Afrika, seperti kurangnya sumber daya dan peluang. Kemenangannya diharapkan dapat memotivasi pembalap muda di Benua Hitam untuk mengejar impian mereka di dunia balap sepeda.
Dalam etape kali ini, Girmay menunjukkan keberanian dan kelicikan dalam melewati tikungan berbahaya dan menghindari tabrakan. Ia berhasil menyusul Mads Pedersen pada meter-meter terakhir, dan melintasi garis finis dengan selisih satu sepeda.
Kemenangan Girmay bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga kemenangan bagi timnya, Intermarché-Wanty. Tim Belgia itu telah menargetkan kemenangan etape dan posisi 10 besar secara keseluruhan di Tour de France.
Kemenangan Girmay di etape ketiga telah memenuhi salah satu target tim, dan memberikan dorongan moral bagi para pembalap lainnya. Perjuangan tim akan berlanjut pada etape berikutnya, dengan tanjakan Col du Galibier yang menantang bagi Louis Meintjes, pebalap pendaki dari Afrika Selatan.