Kompasiana, 14 Februari 2024
Produsen komponen sepeda terkemuka dunia, Shimano, baru saja merilis laporan keuangan kuartal ketiganya yang menunjukkan penurunan penjualan sebesar 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, di balik kabar negatif tersebut, Shimano justru memancarkan optimisme.
Laporan tersebut menunjukkan penurunan penjualan menjadi 253,8 miliar yen (sekitar Rp 30 triliun) dan penurunan pendapatan sebesar 26% menjadi 41,3 miliar yen (sekitar Rp 4,8 triliun). Angka-angka ini sekilas tampak suram, tetapi Shimano memiliki pandangan yang berbeda.
Perusahaan asal Jepang tersebut mengutip konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan ketegangan di Timur Tengah sebagai penyebab "tekanan ekonomi ke bawah". Namun, mereka juga melihat "tanda-tanda pemulihan" dalam perekonomian global yang terbantu oleh tingginya subsidi untuk melawan inflasi.
Dalam konteks industri sepeda, Shimano harus mengoreksi data penjualan luar biasa yang terjadi selama pandemi. Jika dikecualikan dari anomali tersebut, penjualan perusahaan menunjukkan tren naik sejak 2013.
Meskipun kinerja penjualan saat ini masih di bawah puncak pandemi, pendapatan operasional Shimano menunjukkan konsistensi. Selama empat tahun dari tahun fiskal (FY) 2016 hingga FY2019, keuntungan tetap berada di sekitar 57 miliar yen, meskipun penjualan meroket dari 259 miliar yen menjadi 290 miliar yen.
Sementara itu, profit margin Shimano diperkirakan akan mencapai titik terendah dalam satu dekade pada FY24, dengan penjualan yang diproyeksikan sebesar 348 miliar yen dan pendapatan operasional sebesar 55,5 miliar yen. Namun, perlu diingat bahwa data ini masih dipengaruhi oleh pandemi, sehingga sulit untuk memperkirakan kinerja masa depan secara akurat.
Terlepas dari tantangan ekonomi, Shimano masih memiliki alasan untuk optimis. Peluncuran groupset 12-speed GRX dan 105 pada tahun 2023 mendapat sambutan positif, menunjukkan bahwa inovasi mereka masih relevan di pasar sepeda.
Selain itu, dominasi Shimano di pasar Eropa (dengan lebih dari 40% pangsa pasar) dan pertumbuhan yang pesat di China menjadi bukti kekuatan dan resiliensi perusahaan ini.
Sebagai barometer industri sepeda, kinerja Shimano memberikan gambaran global tentang kesehatan pasar. Optimisme perusahaan di tengah ancaman inflasi dan resesi menunjukkan bahwa industri sepeda masih memiliki prospek cerah di masa depan.