Jakarta – Olimpian Remco Evenepoel kembali tertimpa musibah dalam proses pemulihannya. Ia mengungkapkan bahwa kerusakan saraf di bahunya memaksanya menunda latihan bersepeda.
Kabar ini terungkap setelah Evenepoel dinobatkan sebagai Olahragawan Belgia Terbaik sebanyak empat kali, termasuk tiga kali berturut-turut. Ia menjelaskan masalah saraf yang "menyebabkan bahu terasa mati rasa."
Cedera ini bermula saat Evenepoel ditabrak sebuah mobil pada 3 Desember lalu saat berlatih. Akibatnya, ia mengalami patah tulang rusuk, tangan, dan tulang belikat, serta dislokasi tulang selangka.
Awalnya, Evenepoel berencana kembali berlomba di Brabanste Pijl pada 18 April, kemudian mengikuti Ardennes Classics, Criterium du Dauphine, dan Tour de France. Namun, rencana tersebut kini dibayangi keraguan.
"Pemindaian menunjukkan bahwa saraf di bahu kiri saya terpengaruh, yang berarti belum terhubung dengan otot-otot di luarnya. Itu menyebabkan mati rasa di bahu itu. Tidak berfungsi 100%, saya hampir tidak bisa menggerakkannya," kata Evenepoel kepada HLN.
"Jadi, proses penyembuhannya akan memakan waktu sedikit lebih lama dari yang diperkirakan. Lebih lama dari patah tulang selangka yang saya alami pada April 2024 saat kecelakaan di Tur Basque Country."
Evenepoel tetap yakin bisa mengikuti Tour de France keduanya setelah meraih kemenangan etape, peringkat ketiga secara keseluruhan, dan jersey putih pembalap muda terbaik di tur debutnya pada Juli tahun lalu. Namun, peluangnya meraih kemenangan ketiga di Liège-Bastogne-Liège masih belum pasti.
"Secara prinsip, ini bukan masalah untuk Tur. Untuk Ardennes Classics, kita harus menunggu dan melihat bagaimana perkembangannya dan kapan tepatnya saya bisa berlatih dengan kecepatan penuh lagi," kata Evenepoel. "Latihan di luar ruangan tidak mungkin dilakukan saat ini, itu tidak bisa dilakukan dalam sebulan ke depan."
Evenepoel mungkin memiliki tujuh bulan untuk bersiap menghadapi Tour, tetapi jelas bahwa tingkat keparahan cederanya lebih buruk daripada yang terlihat. Mungkin perlu waktu hingga juara Olimpiade dua kali itu kembali ke performa terbaiknya.
"Semua ligamen saya hilang, persendian saya rusak parah. Dengan tulang selangka yang patah, cukup pakai perban, istirahat sebentar, dan kemudian, kita bisa lanjut lagi. Ini berbeda," kata Evenepoel.
"Mungkin kita semua meremehkannya sampai hasil akhirnya keluar. Kemudian kami menyadari bahwa ini benar-benar cedera serius. Ini menimbulkan keraguan dan tanda tanya. Saya memberi waktu pada diri saya sendiri. Saya juga punya waktu. Saya tahu bahwa suatu hari nanti saya akan mencapai level saya yang dulu lagi. Dan saya berharap saya akan berada dalam kondisi terbaik saya di Tur."