Callum McQueen membuat heboh dunia balap sepeda saat ia menjadi direktur performa termuda di WorldTour pada usia 24 tahun. Namun, perjalanannya menuju puncak tak semulus yang dibayangkan.
Email yang Mengubah Segalanya
Lima tahun lalu, McQueen yang kala itu berusia 19 tahun memberanikan diri mengirim email ke sebuah majalah bersepeda. Ia memperkenalkan diri sebagai calon pembalap profesional yang baru saja mengundurkan diri dari pekerjaannya di sebuah toko sepeda. Sinceritas dan antusiasme McQueen menarik perhatian, dan ia diundang untuk mengikuti tes fisiologis.
Tes tersebut menunjukkan potensi luar biasa McQueen. Dengan VO2max 74ml/kg/menit dan efisiensi kotor 26,2%, ia membuktikan kemampuannya melebihi rata-rata. McQueen terus berlatih dan berlomba dengan giat, bahkan sempat tampil di beberapa pemotretan majalah.
Mimpi yang Terwujud
Pada akhir 2021, mimpi McQueen menjadi kenyataan. Ia menandatangani kontrak profesional dengan Yoeleo Test Team di tingkat Kontinental. Namun, pengalaman tersebut ternyata tidak sesuai harapan. Tingkat persaingan yang tinggi dan kesibukan perjalanan membuat McQueen menyadari bahwa ia belum siap untuk berlomba di level tertinggi.
Bergabung dengan Soudal-Quick Step
Kekecewaan itu justru menjadi pelajaran berharga bagi McQueen. Ia menyadari pentingnya pengalaman dan kualifikasi. Dengan modal tersebut, ia memberanikan diri melamar pekerjaan di Soudal-Quick Step.
Sikap langsung dan tegas McQueen dalam melamar pekerjaan mendapat respons positif. Ia mengesankan Klaas Lodewyck, direktur olahraga tim, dengan pengetahuannya tentang balap sepeda. McQueen kemudian bertemu dengan Patrick Lefevere, manajer tim yang terkenal blak-blakan.
Dalam pertemuan tersebut, Lefevere tidak menanyakan gelar atau pengalaman McQueen. Sebaliknya, ia lebih tertarik pada kepribadiannya. Sikap santai dan kemampuan McQueen dalam berbagi pengalamannya sebagai pembalap profesional memikat Lefevere.
Dua minggu kemudian, McQueen menerima pesan dari Lefevere yang mengundangnya untuk bergabung dengan tim. Ia pun segera terbang ke California untuk mengikuti latihan pertama bersama Soudal-Quick Step.
Kehidupan Baru sebagai Direktur Performa
Empat bulan setelah bergabung, McQueen telah menjadi bagian integral dari tim. Tanggung jawabnya sebagai direktur performa meliputi perencanaan strategi balap, pemilihan peralatan, dan pengujian sains olahraga.
McQueen bekerja secara independen, melapor langsung kepada kepala performa Koen Pelgrim. Ia berkolaborasi dengan para pembalap, termasuk bintang tim Remco Evenepoel yang dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik dunia.
Target Besar: Tour de France
Salah satu tugas besar McQueen adalah mempersiapkan Evenepoel untuk Tour de France. Ia bekerja sama dengan pembalap berusia 23 tahun itu untuk mengembangkan rencana balapan yang optimal, termasuk pemilihan jersey dan teknik bersepeda yang paling efisien.
McQueen yakin Evenepoel memiliki potensi untuk memenangkan Tour de France di debutnya. Namun, ia menekankan pentingnya fokus pada data dan eksekusi rencana yang tepat. Kegagalan di Paris-Nice TTT yang disebabkan oleh cuaca buruk menjadi pelajaran berharga bagi tim.
Masa Depan yang Cerah
Perjalanan McQueen dari calon pembalap hingga direktur performa termuda di WorldTour adalah bukti keuletan dan tekadnya. Ia telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras, bakat, dan sikap yang tepat, segala sesuatu mungkin terjadi.