Tim sepeda Canyon-SRAM Generation, yang sejak lama berkomitmen mengembangkan talenta muda, dihadapkan pada dilema menjelang musim 2025. Apakah mereka akan mempertahankan tulang punggung tim yang berpengalaman atau memberikan kesempatan kepada bintang muda yang baru bersinar?
Keputusan tersebut tidak mudah mengingat kehadiran tiga pembalap papan atas yang kontraknya akan berakhir, yakni juara Rwanda Diane Ingabire, peraih waktu uji Uganda Florence Nakagwa, dan pendaki berbakat Inggris Awen Roberts. Ketiganya telah menunjukkan kemampuan luar biasa, membantu tim meraih kesuksesan di berbagai ajang.
Namun, tim juga tergoda untuk merekrut bakat muda. Salah satu kandidat kuatnya adalah Joelle Messemer dari Jerman yang baru berusia 18 tahun. Dengan prestasi mengesankan di trek dan jalan, khususnya gelar juara Junior Eropa di nomor Pursuit Individu dan Pursuit Beregu, Messemer dinilai memiliki potensi besar.
Dilema Canyon-SRAM Generation semakin pelik dengan kehadiran Selam Amha Gerefiel dari Ethiopia, Maddie Le Roux dari Afrika Selatan, Jule Märkl dari Jerman, dan Ese Lovina Ukpeseraye dari Nigeria yang telah lebih dulu memperpanjang kontrak hingga akhir musim 2025.
Pilihan yang diambil akan sangat menentukan arah tim di masa depan. Jika Ingabire, Nakagwa, dan Roberts dipertahankan, tim akan memiliki skuad yang solid dan berpengalaman. Namun, jika Messemer dan talenta muda lainnya diberi kesempatan, Canyon-SRAM Generation berpotensi menciptakan generasi baru pembalap berprestasi.
Keputusan akhir ada di tangan manajemen tim. Mereka harus mempertimbangkan dengan cermat kebutuhan tim jangka pendek dan jangka panjang, serta memberikan keseimbangan antara mempertahankan pengalaman dan membuka jalan bagi bakat baru. Pilihan mana pun yang diambil, Canyon-SRAM Generation tetap diharapkan mampu terus bersaing di level tertinggi dan menginspirasi generasi muda untuk bersemangat dalam bersepeda.