Beranda Berita Elisa Longo Borghini Menorehkan Sejarah di Giro d’Italia Women

Elisa Longo Borghini Menorehkan Sejarah di Giro d’Italia Women

40
0

Elisa Longo Borghini telah mengukir sejarah sebagai pembalap Italia pertama yang menjuarai Giro d’Italia Women sejak Fabiana Luperini meraih gelar pada tahun 2008 silam. Kemenangan Longo Borghini ini semakin melengkapi daftar legenda Italia yang pernah berjaya di ajang ini, seperti Maria Canins, Roberta Bonanomi, dan Michela Fanini.

Longo Borghini, yang menyandang status sebagai Juara Nasional Italia, telah berpartisipasi dalam 13 edisi Giro d’Italia Women dan dua kali naik podium pada tahun 2017 dan 2020. Ia mengakui bahwa kemenangan sebagai juara keseluruhan ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim.

"Saya pikir kami melakukan sesuatu yang luar biasa hari ini sebagai sebuah tim. Semua orang benar-benar berkomitmen untuk membawa pulang maglia rosa. Dan rekan satu tim saya sangat fantastis. Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa," ujar Longo Borghini.

Dalam tim Giro d’Italia Women, Longo Borghini didukung oleh pembalap-pembalap tangguh seperti Gaia Realini, Lucinda Brand, Lizzie Deignan, Brodie Chapman, Lauretta Hanson, dan Elisa Balsamo. Ia juga memuji dukungan dari pasangannya, Jacopo Mosca.

"Kemenangan ini untuk rekan satu tim saya, untuk tim Lidl-Trek, seluruh tim, staf, semua orang yang bekerja siang dan malam untuk kami. Dan juga untuk suami saya, karena dia selalu percaya pada saya," tambah Longo Borghini.

Sejak memenangkan time trial etape 1 di Brescia, Longo Borghini secara konsisten mempertahankan maglia rosa sebagai pemimpin lomba. Ia mengungguli lawan-lawannya melalui rute yang berat seperti Volta Mantovana, Toano, Urbino, Foligno, Chieti, dan puncak ikonik Blockhaus.

Menjelang etape terakhir di L’Aquila, Longo Borghini hanya unggul satu detik dari pembalap peringkat kedua Lotte Kopecky (SD Worx-Protime). Banyak yang meragukan kemampuannya menahan juara dunia tersebut di hari terakhir balapan yang memberikan bonus waktu di garis finis.

"Mereka mengatakan bahwa Kopecky akan mengalahkan saya dalam sprint, tetapi saya berpikir, kita memiliki satu persen kesempatan, kita memiliki satu detik untuk menang, dan semua orang di tim sangat termotivasi untuk mempertahankan maglia rosa dan tetap memimpin," ungkap Longo Borghini.

"Saya suka sensasi ini. Saya suka adrenalin ketika semuanya bergantung pada satu detik. Saya suka terlibat dalam pertarungan langsung dan berbalap hingga akhir. Saat saya melihat garis finis, saya seperti banteng yang mengamuk, dan saya hanya ingin langsung menuju ke sana. Saya gugup hari ini, tetapi dalam arti yang baik, dan saya berpikir, saya akan mengalahkan Anda [Kopecky] apa pun yang terjadi.

"Saya hanya ingin melewati garis finis dengan maglia rosa untuk menunjukkan bahwa saya yang terkuat dan bahwa Lidl-Trek adalah tim terkuat. Kami ingin membuat balapan menjadi sulit, untuk menyingkirkan beberapa pembalap SD-Worx, dan kami berhasil melakukannya."

Lidl-Trek dan Longo Borghini menjalankan strategi balap mereka dengan sempurna. Dengan pembalap yang memisahkan diri di depan, Kim Le Court (AG Insurance-Soudal) memenangkan etape tersebut, diikuti oleh Ruth Edwards (Human Powered Health) dan Franzi Koch (DSM-Firmenich PostNL).

Longo Borghini kemudian mempercepat dan melakukan sprint dari kelompok peleton pada kilometer terakhir untuk finis di urutan keempat pada etape tersebut dan memenangkan gelar keseluruhan dengan keunggulan 21 detik dari Kopecky. Neve Bradbury (Canyon-SRAM) menempati posisi ketiga secara keseluruhan dengan selisih 1:16 menit.

Kemenangan di Giro d’Italia Women menjadi puncak kesuksesan Longo Borghini yang telah meraih gelar di sejumlah ajang bergengsi, seperti Tour of Flanders dan Trofeo Alfredo Binda (dua kali), Strade Bianche, Paris-Roubaix, Women’s Tour, dan UAE Tour.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini