Beranda Berita Elouan Gardon: Peraih Medali Paracycling Pertama AS di Paralimpiade Paris

Elouan Gardon: Peraih Medali Paracycling Pertama AS di Paralimpiade Paris

12
0

Elouan Gardon, pemuda berumur 18 tahun dari Washington, telah menorehkan sejarah sebagai peraih medali Paralimpiade. Hanya dua bulan lalu, Gardon belum pernah berlaga dalam event balap sepeda lintasan dan bukan bagian dari tim paracycling Amerika Serikat (AS). Namun, kini ia menyabet medali perunggu dalam ajang balap sepeda individu 4.000 meter C5 pada Paralimpiade Paris akhir pekan lalu. Raihan tersebut menjadi medali pertama bagi tim paracycling AS di Paralimpiade 2024.

Gardon berkompetisi dalam kategori paracycling C5, yang diperuntukkan bagi atlet dengan disabilitas seperti cerebral palsy, menggunakan prostetik, atau keterbatasan gerakan pada anggota gerak atas atau bawah. Ia dibesarkan di Pacific Northwest dan gemar beraktivitas di luar ruangan, termasuk mendaki, bersepeda jalan raya dan kerikil, serta bersepeda gunung menurun.

Sebelumnya, Gardon selalu bersaing dengan atlet non-disabilitas dan sukses meraih prestasi gemilang di bidang bersepeda. Ia bergabung dengan tim bersepeda elit "Hagens Berman Axeon Cycling Team" dan menjuarai event "Olympia Tour de Tumwater" dengan selisih waktu lebih dari satu menit.

Perjalanan Gardon menuju Paralimpiade berawal ketika rekan setimnya di Tim USA, Bryan Larsen, melihat profil Instagram dan catatan lomba Gardon. Larsen menyampaikan informasi tersebut kepada pelatih paracycling AS, Sarah Hammer-Kroening, yang langsung tertarik dengan bakat muda tersebut.

"Bryan-lah yang mengirim pesan kepada saya, ‘Hei, pria ini sepertinya memenuhi syarat dan dia sangat hebat,’" kenang Hammer-Kroening. "’Kamu harus mengiriminya pesan.’"

Hammer-Kroening pun menghubungi Gardon dan mengundangnya ke kamp latihan balap lintasan nasional terpilih pada bulan Juni. Di sana, Gardon mengesankan tim pelatih dengan kemampuan belajarnya yang cepat di lintasan.

Meski belum berpengalaman di paracycling, Gardon berhasil mengamankan tiket ke Paris pada awal Juli di ajang "Kejuaraan Uji Waktu Balap Sepeda Paralimpiade AS" di Loma Linda, California.

Kemampuan belajarnya yang cepat mengantarkan Gardon meraih medali perunggu di Paralimpiade Paris setelah ia nyaris lolos ke babak final balap sepeda individu 4.000 meter C5.

Dalam perebutan medali perunggu, Gardon unggul enam detik dari lawannya, Franz-Josef Lasser dari Austria, meskipun awalnya tertinggal setengah detik di 1.000 meter pertama.

"Rasanya sangat sureal," kata Gardon dalam siaran pers Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS. "Saya sangat senang dan bangga mendapatkan medali pertama untuk para-cycling di Paralimpiade. Saya tidak sabar untuk melanjutkan."

Hammer-Kroening menilai Gardon memiliki potensi luar biasa jika melanjutkan karirnya di balap sepeda lintasan.

"Setiap kali ada pembalap baru (Gardon) masuk tim, apalagi yang masih sangat muda, tentu mereka sangat mudah dipengaruhi dan kita ingin mereka berada di lingkungan yang tepat," ujar Hammer-Kroening. "Ia mengerti bahwa ia perlu dikelilingi orang-orang yang lebih berpengetahuan. Hal itu menunjukkan kematangannya yang melampaui kebanyakan anak muda. Jika ia mau, masa depannya sangat cerah."

Gardon gagal meraih medali dalam balap time trial individu C5 pada 4 September, di mana ia finis di posisi ketujuh. Namun, ia masih dijadwalkan mengikuti balap jalan raya putra C4-C5 pada 6 September.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini