FLORENCE – Menyadari pentingnya Tur de France 2023, Remco Evenepoel mengambil langkah ekstra untuk menghindari paparan virus COVID-19. Pembalap asal Belgia itu mengenakan masker saat berinteraksi dengan media di Palazzo Vecchio, Florence, jantung kota Renaissance.
Langkah ini diambil setelah sejumlah pembalap top terpaksa absen akibat virus, termasuk Mads Pedersen, Giulio Ciccone, dan Sepp Kuss. Evenepoel tak ingin bernasib seperti Tao Geoghegan Hart yang absen usai terpapar virus setelah Critérium du Dauphiné.
"Saya tidak ingin mengakhiri Tour seperti Giro tahun lalu. Saya ingin merasa sedikit lebih aman dalam konferensi pers. Kami akan banyak berkontak dengan orang selama beberapa jam saat presentasi tim juga, jadi memakai masker hanyalah tindakan pencegahan," ujar Evenepoel.
Meski berhati-hati, Evenepoel menegaskan bahwa ia dalam kondisi sehat. Ia mengaku mulai merasakan "keagungan" Tour de France saat berada di ruangan konferensi pers.
"Ini pertama kalinya saya melihat begitu banyak orang dalam konferensi pers. Presentasi tim juga akan besar. Tapi tidak ada stres sejauh ini, dan saya merasa cukup santai," tuturnya.
Meski tak memiliki pembalap bintang seperti tim lain, Evenepoel yakin Soudal-QuickStep bisa tampil sebagai tim kuda hitam. Ia mengandalkan kekuatan mental dan pengalaman para pembalapnya, termasuk Yves Lampert, Mikel Landa, dan Moscon.
"Tujuan kami sederhana tapi penting: memenangkan etape dan finis di Nice. Saya ingin meningkatkan kemampuan saya sebagai pebalap GC," katanya.
Meski pernah mengalami hari buruk di Vuelta tahun lalu, Evenepoel menegaskan bahwa ia tidak akan menyerah dengan mudah. Ia bertekad untuk bertarung dan menderita demi hasil yang baik.
"Saya di sini untuk hasil GC yang bagus. Persiapan saya untuk Vuelta tahun lalu berbeda, saya tidak merasakan hal yang sama. Kami akan mengambil pendekatan berbeda di sini dan tidak akan membiarkannya berlalu begitu saja seperti hari itu. Kami akan lihat, tapi saya harap saya tidak terjatuh lagi," tegas Evenepoel.
Pembalap berusia 24 tahun itu juga menyinggung pernyataan tim Visma-Lease a Bike yang meremehkan kemampuan juara bertahan Jonas Vingegaard. Menurut Evenepoel, tim yang dibela Vingegaard punya agenda tersembunyi.
"Jika kami percaya tim Visma, dia tidak ada di mana-mana, mereka mengatakan dia bahkan tidak di sini untuk bertarung memperebutkan podium. Penjelasan mereka aneh," kata Evenepoel.
"Tapi itu Jonas Vingegaard, jadi saya pikir dia akan berakhir di sini untuk bertarung melawan yang terbaik dan pasti ikut bersaing memperebutkan kemenangan Tour de France."