Dunia balap sepeda profesional tengah mengkhawatirkan fenomena baru: generasi muda berbakat mundur dari impiannya menjadi pembalap profesional karena tekanan dan ketakutan yang berlebihan.
Kasus terbaru terjadi pada Gabriel Berg dan Cormac Nisbet, dua permata muda yang meninggalkan tim pengembangan Soudal Quick-Step. Berg, asal Prancis, mengaku merasa tertekan dan tidak bahagia dengan gaya hidup balap sepeda profesional. Nisbet, dari Inggris, juga merasakan hal serupa dan menyatakan bahwa ia tidak lagi ingin mengejar impian tersebut.
Para pembalap muda ini bukan satu-satunya yang merasakan hal ini. Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dan meningkatnya ekspektasi, tekanan yang dialami pembalap muda semakin mengkhawatirkan. Mereka harus mendedikasikan hidup mereka untuk berlatih dan balapan pada usia yang sangat muda, mengorbankan banyak hal lainnya.
Menurut Berg, tekanan ini semakin parah karena tim-tim balap selalu mencari bibit-bibit muda berbakat untuk menggantikan legenda seperti Tadej Pogačar dan Remco Evenepoel. Hal ini membuat pembalap merasa selalu harus tampil sempurna dan takut kehilangan kesempatan.
Selain tekanan, ketakutan juga menjadi faktor penting. Pembalap muda semakin sadar akan risiko cedera dan bahkan kematian dalam olahraga ini. Berg mengaku trauma melihat rekan setimnya mengalami kecelakaan serius dan ia merasa keselamatannya terancam.
Beruntung, Berg dan Nisbet memiliki keberanian untuk mundur sebelum masalah yang lebih besar terjadi. Mereka berterima kasih kepada tim Soudal Quick-Step yang telah mendukung mereka selama ini dan menghormati keputusan mereka.
Meski mundur dari balap profesional, Berg dan Nisbet menyatakan masih mencintai olahraga ini. Mereka akan terus bersepeda, namun pada level yang lebih santai dan menyenangkan.
Kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi pembalap muda dan orang tua mereka. Penting untuk menyadari bahwa balap sepeda profesional itu bukan hanya tentang bakat dan kerja keras, tetapi juga tentang kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. Pembalap muda harus diberi dukungan dan bimbingan yang cukup untuk membantu mereka menghadapi tekanan dan ketakutan yang mengiringi olahraga ini.