Pegowes Geraint Thomas bertekad menebus kegagalannya di Giro d’Italia 2023, meskipun harus menghadapi penantang berat yaitu pemenang Tour de France dua kali, Tadej Pogačar.
Pada edisi sebelumnya, Thomas sempat unggul 26 detik atas Primož Roglič sebelum time trial terakhir. Namun, ia harus kehilangan 40 detik dari rivalnya itu pada uji waktu sepanjang 18,6 km mendaki Gunung Lussari.
Tahun ini, Thomas mengaku kondisi fisiknya lebih baik karena tidak mengalami infeksi saluran kemih seperti tahun lalu. Ia pun yakin bisa bersaing memperebutkan kemenangan, meskipun kehadiran Pogačar.
"Tentu saja, kami tidak menyerah pada posisi pertama. Justru, kehadiran Pogačar bisa mengurangi tekanan karena semua orang menjagokannya menang. Kami bisa berlomba tanpa beban," kata Thomas.
Meski Pogačar diunggulkan, Thomas yakin timnya, Ineos, memiliki kekuatan yang mumpuni. Apalagi, rute Giro d’Italia 2024 lebih menguntungkan Thomas, dengan dua time trial yang lebih panjang.
"Setiap Grand Tour itu sulit. Tapi, tanjakan tahun ini tidak setajam tahun lalu, yang cukup sesuai dengan gaya saya. Kami akan memanfaatkan time trial yang panjang, meskipun Pogačar juga bagus di sana," ujarnya.
Pegowes Amerika Serikat, Magnus Sheffield, yang akan menjalani debut Grand Tour-nya di Giro d’Italia, juga optimistis. Ia menargetkan kemenangan pada dua time trial dan membantu pemimpin Ineos lainnya.
"Tim kami sangat kuat di time trial. Saya melihatnya sebagai keuntungan. Kami bisa berbagi informasi, mencoba peralatan berbeda, dan strategi pembalapan yang berbeda. Ini menunjukkan pentingnya kerja sama tim," kata Sheffield.