Beranda Berita Geraint Thomas Terpaut Jauh dari Tadej Pogačar di Giro d’Italia

Geraint Thomas Terpaut Jauh dari Tadej Pogačar di Giro d’Italia

90
0

Geraint Thomas dari tim Ineos Grenadiers mengakhiri etape 2 Giro d’Italia di posisi kedua di bawah mantan rekan setimnya Daniel Martinez (Bora-Hansgrohe). Namun, ia naik ke posisi kedua klasemen keseluruhan.

Thomas menyadari betul dominasi Tadej Pogačar yang telah mengantongi delapan kemenangan musim ini. "Tidak ada yang baru, bukan? Kami sudah menduganya," kata Thomas usai etape 2 Giro d’Italia.

Meski mengalami ban bocor di dasar tanjakan Oropa, Pogačar kembali menang dan merebut maglia rosa. Ia unggul 45 detik secara keseluruhan. Thomas puas finis ketiga pada etape tersebut, 27 detik di belakang Pogačar.

Tidak seperti Mickey Mantle yang frustrasi menghadapi lemparan Sandy Koufax pada World Series 1963, Thomas justru lebih tenang menghadapi kehebatan Pogačar. Ia memahami bahwa Pogačar berada di level yang berbeda.

"Saya berharap bisa mengikuti, tetapi saya tahu jika memaksakan diri, saya akan kehabisan tenaga," kata Thomas tentang akselerasi Pogačar.

"Saya merasa bersalah menempel di Ben O’Connor, tetapi saya sedang di batas kemampuan saya dan harus pulih. Kelompok lain mendekati kami, dan kemudian saya mencoba pulih dan berusaha mendapatkan beberapa detik pada sprint untuk posisi kedua."

Pogačar sekali lagi menunjukkan kelasnya di tanjakan atas Oropa. Sementara itu, persaingan di belakangnya terbagi menjadi dua pendekatan. Thomas dan Martinez menerima posisi mereka di belakang Pogačar, sementara O’Connor harus membayar mahal karena berusaha menempel ketat sang pebalap Slovenia itu.

Thomas kalah dari Martinez dalam sprint tujuh orang untuk posisi kedua, tetapi ia telah mengantongi dua detik bonus pada sprint menengah di kaki tanjakan.

Meskipun rekan setim Thomas, Jhonatan Narváez, secara mengejutkan mengalahkan Pogačar di Turin pada hari Sabtu, pembukaan Giro berjalan sesuai skenario yang diharapkan. Pogačar langsung menandai dominasinya dan membangun keunggulan awal, sementara Thomas, yang sempat kurang greget musim ini, menunjukkan tanda-tanda akan bertarung untuk podium, satu tahun setelah ia nyaris menjadi pemenang Giro tertua dalam sejarah.

"Saya tidak merasa sebaik kemarin," kata Thomas. "Kemarin saya merasa lebih kuat, tetapi saya merasa cukup baik untuk hari kedua, jadi semoga saya bisa menjalani balapan dengan baik. Masih banyak yang bisa dipertaruhkan, tetapi jelas Tadej adalah Tadej…"

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini