Livigno, Italia – Pembalap Giro d’Italia mengancam tidak ikut serta pada Tahap 16 karena kekhawatiran akan kondisi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi di jalur yang direncanakan.
Pertemuan antar penyelenggara balapan RCS Sport, komisioner balap UCI, dan asosiasi pembalap CPA pada Senin lalu telah menghasilkan kesepakatan untuk melanjutkan etape seperti yang direncanakan "jika kondisi cuaca dianggap normal".
Namun, rencana penyelenggara, yaitu menyediakan kendaraan tim tambahan, mobil komisaris dengan pakaian, dan zona parkir khusus di puncak Umbrail Pass untuk mengganti pakaian, ditolak oleh CPA. Pasalnya, hal itu dinilai tidak sesuai dengan panduan Protokol Cuaca Ekstrem (EWP) UCI dan etika olahraga.
"Pembalap bermaksud untuk berkompetisi dan menghibur, bukan menghadapi situasi di mana mereka harus berhenti di ketinggian 2.498 meter dalam cuaca 2 derajat dengan kemungkinan besar turun salju, lalu melanjutkan balapan," kata CPA dalam sebuah surat yang dibagikan di media sosial.
"Kondisi seperti itu menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan, terutama saat menuruni Umbrail Pass. Di tahun 2024, menghentikan dan memulai kembali balapan dalam kondisi seperti itu tidak dapat diterima."
Hingga saat ini, hujan deras mengguyur lokasi start di Livigno, dan suhu mencapai 1 derajat Celcius. Keputusan akhir mengenai keberlanjutan etape akan diambil setelah pertemuan dengan RCS sebelum balapan dimulai.
CPA menuntut perubahan rute karena ramalan cuaca yang memprihatinkan. Artikel asli tidak memberikan informasi tentang perubahan rute alternatif yang diusulkan.