Greg Van Avermaet, peraih medali emas Olimpiade 2016 dan mantan juara Paris-Roubaix, telah mengakhiri karier balap jalannya pada tahun 2023. Namun, semangat olahraganya masih berkobar, sehingga ia justru melebarkan sayap ke disiplin lain seperti balap gravel dan triathlon.
Menantang Diri di Balap Gravel
Pada tahun 2022, Van Avermaet memulai perjalanannya di balap gravel dengan mengikuti Kejuaraan Dunia Gravel UCI perdana dan finis di urutan keempat. Tahun ini, ia mengikuti kalender balap gravel penuh dan bahkan menjajal Ironman 70.3, sehingga memenuhi syarat untuk Kejuaraan Dunia Ironman 70.3 pada tahun 2025.
"Saya menyukai olahraga. Saya beruntung masih dalam kondisi yang baik. Cukup luangkan waktu empat minggu untuk berlatih triathlon dan saya sudah berada di level yang layak. Jika Anda bisa terus bersepeda, kebugaran Anda tidak akan menurun drastis. Menyenangkan melakukan acara seperti ini, di mana Anda bisa menemukan kebebasan dan perasaan yang baik," ungkap Van Avermaet seperti dikutip Cyclingnews.
Bernostalgia dengan Awal Karier
Peralihan Van Avermaet ke triathlon membawanya kembali ke masa mudanya saat ia aktif berenang dan berlari. Pada tahun 2023, ia mencoba triathlon "hanya untuk bersenang-senang". Seorang teman kemudian menantangnya untuk berpartisipasi dalam setengah Ironman, yang ternyata sesuai dengan jadwal balap gravelnya.
Ia berhasil finis ke-13 secara keseluruhan dan ketiga dalam kategorinya (M35-39) pada Ironman 70.3 Knokke-Heist. Meskipun ia mengaku senang, Van Avermaet menyadari harapan dalam triathlon tidak setinggi di bersepeda, di mana orang-orang mengharapkannya menang.
Dukungan dari Legenda Gravel
Menjelang Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2024 yang akan diadakan di Belgia, Van Avermaet menjagokan Mathieu van der Poel, pembalap gravel terkemuka saat ini.
"Jika Anda harus memilih satu nama untuk bertaruh, mungkin itu adalah Mathieu [van der Poel]. Melihat levelnya minggu lalu di lintasan yang mungkin bukan yang terbaik untuknya, saya pikir dia akan menjadi pemenang pada hari Minggu," ujar Van Avermaet.
Van Avermaet menghargai kehadiran van der Poel dalam balap gravel, karena hal tersebut meningkatkan popularitas dan persaingan dalam olahraga ini.
Lintasan yang Menantang
Van Avermaet menilai lintasan Kejuaraan Dunia Gravel UCI cukup menantang, meski ia berharap lintasan yang didesain dengan lebih banyak tanjakan.
"Ini seperti lintasan balap klasik, seperti Tour of Flanders. Jika mereka ingin membuatnya jauh lebih sulit, kita memiliki lebih banyak tanjakan," katanya.
Ia menambahkan, "Jalannya sempit, sehingga Anda harus berada di depan. Ini akan membuat balapan menjadi sulit. Jika Anda terlalu jauh [di belakang], Anda akan kesulitan mengejar barisan depan. Hal itu akan membuat balapan sangat berat."