Fred Wright (Bahrain Victorious) merefleksikan kesedihan setelah tersingkir dari Tour de France pada tahap ke-11 yang melelahkan. Tahap berbukit sepanjang 211 km ke Massif Central itu menjadi mimpi buruk bagi Wright yang tertinggal jauh di belakang peleton utama.
Selama pendakian terakhir ke Le Lioran, Wright hanya ditemani oleh mobil penyapu. Kamera televisi mengabadikan perjuangan Wright yang lamban saat ia melintasi garis finis, tertinggal di belakang juara etape Jonas Vingegaard (Visma-Lease a Bike) dengan selisih satu jam, satu menit, dan 50 detik.
"Saya benar-benar harus menderita, dan itu tidak menyenangkan," kata Wright kepada ITV Cycling setelah etape tersebut. Ia berterima kasih atas dukungan kecil dari penonton saat ia melintasi garis finis.
Direktur Olahraga Tim Gorazd Å tangelj telah memprediksi bahwa etape ini akan "agak tidak terduga", dan terbukti benar untuk klasifikasi umum maupun insiden yang menimpa Wright. Namun, Wright yang tampil impresif pada etape ke-8, kali ini mengalami kemunduran pada minggu kedua balapan.
Saat ditanya penyebabnya, Wright bingung dan hanya mengaku merasa tidak enak badan. "Saya tidak yakin, sejujurnya. Kemarin adalah hari yang mudah, dan saat finis saya merasa buruk. Saya tidak bisa membantu rekan setim saya, jadi saya berpikir, ‘Baiklah, mari kita mulai hari ini dengan pikiran yang segar’," ungkap Wright.
Wright berusaha tetap positif dan terlibat dalam balapan, tetapi ia segera kehilangan tenaga dan terpaksa berjuang sendirian. Ia bergabung dengan Ion Izagirre dan Alexis Renard di belakang peleton utama, tetapi keduanya kemudian juga mengundurkan diri.
Dua tahun lalu, Wright menunjukkan kecemerlangannya di Tour de France dengan finis kedua pada etape ke-13. Namun, kali ini, ia harus meninggalkan balapan sebelum mencapai Nice.
"Saya tidak menyesali apa pun karena itu adalah yang saya miliki. Sayang sekali itu hanya saya sendirian," ucap Wright dengan getir.