Jakarta, Kompasiana – Mantra "Survive till 25" telah bergema di industri ritel sepeda selama setahun terakhir, bak suntikan semangat untuk bertahan di tengah kesulitan. Kini, saat memasuki 2025, pertanyaan pun menggema: Apa langkah selanjutnya?
Cahaya di Ujung Terowongan
Meskipun banyak yang berhasil "bertahan sampai 25", industri sepeda masih menghadapi sejumlah korban, baik di sektor ritel maupun grosir. Namun, secercah harapan mulai terlihat di ujung terowongan.
Menurut Henry Silvester, pemilik toko sepeda Silvester Brothers, aliran reparasi yang stabil dan penjualan pasca-Natal yang lumayan menjanjikan adalah tanda-tanda positif. Surplus stok akibat pandemi yang menghantui industri selama beberapa tahun terakhir pun mulai berkurang.
"Kesepakatan dengan pemasok sudah berakhir," kata Silvester. "Stok surplus sudah tidak banyak lagi. Memang masih ada beberapa model dan jenis tertentu yang belum habis terjual, tetapi situasinya sudah jauh lebih baik."
Peluang dan Tantangan
Dengan industri yang perlahan pulih, konsumen diperkirakan akan berkurang kesempatan mendapatkan diskon saat membeli sepeda baru. Namun, ini juga menjadi peluang bagi pemasok dan pengecer untuk kembali bangkit.
"Defisit yang harus ditutup masih sangat besar," ujar Mike Rice, CEO Balfe’s Bikes. "Ini akan memakan waktu dan membutuhkan perluasan pasar, yaitu lebih banyak orang yang bersepeda."
Meskipun demikian, ada beberapa segmen yang masih mengalami kesulitan. Sepeda listrik, yang sempat diproyeksikan menjadi tren besar, justru mengalami penurunan penjualan. Silvester memprediksi hal ini dapat menciptakan surplus baru.
Harapan yang Diimbangi Realitas
Secara keseluruhan, meski optimisme mulai terasa, industri sepeda masih menghadapi sejumlah tantangan. Kenaikan biaya perbaikan dan biaya operasional secara umum menjadi hambatan bagi konsumen dan pelaku bisnis.
"Kita belum sepenuhnya keluar dari masalah," kata Rice. "Masih ada tantangan lain yang terkait dengan biaya menjalankan bisnis."
Meskipun demikian, 2025 mungkin menjadi tahun di mana industri sepeda mulai mengalihkan fokus dari "bertahan" ke "berkembang". Para pelaku bisnis berharap dapat melihat kembalinya kejayaan industri ini, dengan catatan tetap waspada terhadap tantangan yang masih menghadang di depan.