Dalam surat elektronik kepada atlet Seri Grand Prix Life Time, penyelenggara lomba mengumumkan bahwa aturan tidak diperbolehkannya drafting (berlindung di belakang pembalap lain) tidak akan diterapkan tahun ini.
Dalam balap sepeda gravel, kategori pria dan wanita, baik elit maupun amatir, semuanya menghadapi medan lomba kira-kira pada waktu yang sama. Hal ini memicu beberapa masalah dan kontroversi, khususnya bagi kategori wanita. Pertama, hiruk pikuk di awal lomba dan percampuran kategori memaksa pembalap untuk menembus lalu lintas padat sebelum mereka bisa memulai lomba mereka sendiri. Kedua, karena drafting antar kategori diperbolehkan, beberapa pembalap wanita memanfaatkan kehadiran pembalap pria untuk memperoleh keuntungan.
Contoh strategi ini terjadi selama lomba Unbound Gravel 2023, di mana Carolin Schiff memanfaatkan akselerasi yang dilakukan pembalap Belanda Ivar Slik untuk memisahkan diri dari rombongan. Demikian pula, banyak wanita di belakangnya juga memanfaatkan drafting pembalap pria untuk mengejar ketertinggalan. Meski strategi ini sesuai aturan dan terbukti berhasil, namun juga mendapat kecaman. Beberapa pihak berpendapat bahwa format lomba saat ini menghambat wanita untuk berkompetisi secara independen, terlepas dari gangguan atau bantuan dari kategori lain.
Sebagai upaya untuk mengatasi lalu lintas start massal, tujuh acara Life Time Grand Prix tahun ini akan menerapkan start dan pelepasan yang terpisah untuk kategori elite pria dan elite wanita. Jarak waktu ini berkisar dari beberapa menit hingga setengah jam penuh. Namun, ini paling menguntungkan bagi para elite pria, yang balapannya sekarang sepenuhnya bebas dari pencampuran kategori, atau setidaknya sampai bagian akhir lomba kategori elite wanita menyusul.
Dalam upaya menciptakan kompetisi yang lebih adil – saat lomba terpisah sama sekali tidak memungkinkan – beberapa pembalap mengimbau penyelenggara lomba untuk menerapkan aturan anti-draft. Aturan ini akan melarang pembalap dari satu kategori untuk melakukan drafting pada pembalap dari kategori lain.
Setelah berbulan-bulan melakukan diskusi, konsultasi, dan pertimbangan, Life Time hari ini memberi tahu pembalap bahwa aturan anti-draft tidak dapat dilakukan.
"…kami akhirnya merasa tidak dapat menerapkan serangkaian aturan drafting yang dapat ditegakkan secara penuh dan adil di semua acara kami," kata Bekah Sands, Direktur Pemasaran Life Time.
"Meskipun ini mungkin bukan keputusan yang diharapkan sebagian dari Anda, kekhawatiran Anda tentang penegakannya terdengar jelas. Pada akhirnya, kami tidak ingin menerapkan aturan yang tidak dapat kami tegakkan dengan baik di semua lintasan kami yang luas."
Sands melanjutkan dengan jaminan bahwa Life Time berdedikasi untuk memajukan balap sepeda wanita dengan menerapkan start terpisah untuk kategori elite wanita profesional di semua acaranya dengan jarak waktu yang lebih lebar di acara-acara mendatang.
Bagi banyak pembalap di kelompok elite, start lomba yang terpisah saja tidak cukup dan pengumuman ini datang sebagai kekecewaan.
Sofia Gomez VillafaƱe, mantan juara Unbound dan juara bertahan seri Life Time Grand Prix, menulis di media sosial, "Membaca email seperti ini menghancurkan hatiku…
"Saya benar-benar percaya [penyelenggara lomba] akan menemukan cara untuk memberikan elite wanita lomba yang akan dilindungi dari awal hingga akhir dan tidak membiarkan pria mana pun mempengaruhi dinamika atau hasil lomba."
Dia menyatakan terima kasih atas start lomba yang terpisah dan peningkatan jarak waktu pada tahun 2024, tetapi juga menyatakan bahwa kesempatan lomba yang setara dalam balap sepeda gravel masih jauh.
"Saya merasa pada akhirnya ini hanya ketidaknyamanan logistik untuk memberikan wanita lomba yang pantas kami dapatkan," tulisnya.
Deanna Mayles, atlet Grand Prix lainnya, menggemakan sentimen VillafaƱe, menulis: "Saya juga kecewa. Saya pribadi ingin memiliki kesempatan/pengalaman yang sama dengan yang diperoleh bagian depan lomba pria. Pasti akan mengubah dinamika dan para wanita perlu lebih strategis tentang waktu upaya dalam lomba mereka."
Perlu dicatat, UCI berhasil menghindari konflik ini sejak awal dengan membuat kelompok elite wanita dan pria berlomba pada hari yang berbeda. Meskipun kendala logistik mencegah hal ini terjadi di semua acara, hal ini tetap menjadi topik perdebatan yang intens seiring dengan semakin profesionalnya balap sepeda gravel dan karier pembalap dipertaruhkan.