Kejuaraan Dunia Road Race di Zurich menjadi saksi keganasan lintasan time trial. Salah satu korbannya adalah Jay Vine dari Australia, yang mengalami kecelakaan dahsyat hingga bersimbah darah. Namun, tekadnya yang kuat membuatnya bangkit dan menyelesaikan balapan di posisi kelima.
Insiden Vine terjadi pada turunan tajam menuju tepi Danau Zurich, yang tak terlihat dalam siaran langsung televisi. Gambar-gambar pasca balapan memperlihatkan darah mengalir di wajahnya dari luka di atas mata, serta noda darah dan tanah di lengan dan kakinya.
Meski terluka parah, Vine berhasil melanjutkan balapan. Ia bahkan sempat bersaing ketat dengan Edoardo Affini (Italia) untuk memperebutkan medali perunggu. Namun, pada akhirnya, Vine harus puas finis 30 detik di belakang Affini.
Insiden Vine mengingatkan pada kecelakaan Stefan Küng di Kejuaraan Eropa 2023. Turunan yang curam dan licin menjadi momok bagi para pebalap. Filippo Ganna, salah satu kandidat juara, mengaku kehilangan waktu berharga karena harus mengurangi kecepatan akibat sulitnya mengendalikan sepeda pada turunan tersebut.
Namun, Remco Evenepoel, sang juara bertahan, justru terlihat sangat nyaman menaklukkan turunan. Ia bahkan mampu menghemat waktu sepuluh detik dari Ganna di sektor tengah lintasan.
Para pebalap lainnya juga mengutarakan kekhawatiran mereka tentang turunan tersebut. Eduardo Affini secara diplomatis menyatakan bahwa panitia bisa saja menemukan jalan yang lebih aman untuk turun ke danau. Ia menyoroti permukaan jalan yang licin dan kecepatan yang sangat tinggi sebagai faktor risiko yang perlu dipertimbangkan.
Insiden Jay Vine menjadi bukti nyata tentang ketangguhan para pebalap time trial. Meski mengalami cedera serius, mereka tetap menunjukkan semangat juang yang pantang menyerah. Namun, kecelakaan ini juga menjadi peringatan keras tentang pentingnya keselamatan dalam olahraga balap sepeda yang penuh risiko.