Joe Blackmore, pesepeda berusia 21 tahun asal London, tengah menjadi perbincangan hangat di dunia balap sepeda. Setelah menjuarai Tour de l’Avenir, kemenangan yang selama ini hanya diraih oleh para pembalap hebat seperti Greg Lemond, Egan Bernal, dan Tadej Pogačar, namanya kini melambung sebagai salah satu prospek masa depan yang paling menjanjikan.
Perjalanan Blackmore menuju kesuksesan tidak diraih secara instan. Awalnya, ia dikenal sebagai pembalap off-road yang terampil. Namun, pada tahun lalu, ia membuat keputusan berani untuk beralih ke balap jalanan.
Motivasi Blackmore untuk beralih cukup sederhana. Setelah finis ke-12 di Tour de l’Avenir tahun lalu, ia menyadari bahwa balap jalanan lebih cocok untuknya. Dengan fokus pada peningkatan kecepatan dan daya tahan, ia mempersiapkan diri untuk musim pertamanya bersama tim Israel-Premier Tech Academy.
Keputusan itu terbukti tepat. Pada awal musim, Blackmore langsung unjuk gigi dengan memenangkan tiga etape balap di Tour of Rwanda, Tour de Taiwan, dan Circuit des Ardennes. Keberhasilan tersebut mengantarkannya ke panggung yang lebih besar, yaitu tim WorldTour Israel-Premier Tech.
Bergabung dengan WorldTour merupakan langkah besar bagi Blackmore. Ia mendapat kesempatan untuk balapan di event-event bergengsi, termasuk Tour of Britain Men dan Kejuaraan Dunia Jalan Raya U23. Namun, puncak prestasi Blackmore datang di Tour de l’Avenir, di mana ia berhasil menjadi juara umum, poin, dan etape.
Kemampuan Blackmore sebagai pembalap yang serba bisa menjadi kunci keberhasilannya. Ia mahir menyelesaikan balapan, tangguh di perbukitan, dan mampu bersaing di lingkungan etape balap.
Meski telah mencapai kesuksesan di balap jalanan, Blackmore tidak melupakan asal usulnya sebagai pembalap off-road. Ia masih memiliki hasrat untuk mengendarai sepeda gunung. Inspirasi dari pembalap seperti Tom Pidcock dan Mathieu van der Poel yang sukses di berbagai disiplin semakin memotivasinya untuk mempertahankan keseimbangan antara balap jalanan dan off-road.
Musim depan, Blackmore siap menghadapi tantangan yang lebih besar. Ia bercita-cita untuk membalap di Tour of Flanders, Paris-Roubaix, dan Grand Tour. Impian terbesarnya adalah memenangkan Kejuaraan Dunia Jalan Raya dan etape di Tour de France.
Perjalanan Joe Blackmore masih panjang. Namun, dengan bakat, kerja keras, dan semangat juang yang dimilikinya, ia memiliki potensi untuk menjadi salah satu bintang terbesar di dunia balap sepeda.