Beranda Berita Jonas Vingegaard Keok di Volta ao Algarve, Mampukah Bangkit di Time Trial?

Jonas Vingegaard Keok di Volta ao Algarve, Mampukah Bangkit di Time Trial?

5
0

Portimão – Jonas Vingegaard mengawali musim 2025 dengan catatan minor. Pembalap tim Visma-Lease a Bike itu harus puas finis keenam pada etape kedua Volta ao Algarve, Sabtu (18/2/2023).

Kekalahan ini sekaligus memupuskan harapan Vingegaard untuk mengulangi kesuksesannya di Gran Camiño, Spanyol, yang telah menjadi ajang kemenangannya selama dua tahun berturut-turut (2023 dan 2024).

Persaingan ketat terjadi pada etape kedua yang berpuncak di tanjakan Foia. Rekan setim Vingegaard, Ben Tulett, sempat melakukan serangan pada tanjakan terakhir, namun tak mampu mempertahankan posisi dan akhirnya tertinggal.

Vingegaard kemudian mengambil alih, meningkatkan kecepatan dan mengikis jarak dengan kelompok pengejar. Namun, upaya pemenang Tour de France dua kali itu tak cukup untuk meraih kemenangan.

João Almeida dari UAE Team Emirates berhasil memanfaatkan situasi ini dan menyusul rekan setimnya yang lebih dulu kabur, Jan Christen. Sementara itu, pesaing berat Vingegaard, Primož Roglič, juga hanya tertinggal beberapa detik di puncak.

Direktur olahraga Visma, Arthur van Dongen, mengakui kekecewaan Vingegaard atas hasil ini. Van Dongen membenarkan bahwa rencana tim untuk meraih kemenangan telah berjalan sesuai rencana, meski Kuss dan Kelderman absen karena belum mencapai kondisi terbaik.

"Tactically it was perfect today. Ben Tulett was in the attack on the final climb, which was good for us," jelas Van Dongen.

Namun, Van Dongen juga menyadari keunggulan taktis yang dimiliki Ineos dan UAE yang memiliki pembalap di depan. "Everybody was following Jonas and could make the most of it and that’s what Almeida did in the end."

Vingegaard sendiri tidak memberikan komentar langsung kepada wartawan setelah balapan. Van Dongen menegaskan bahwa Vingegaard masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan di etape time trial sepanjang 19,6 kilometer, yang memiliki tanjakan pada paruh kedua.

"With this TT, and [a] 20 seconds [gap on the leader], it’s all still possible,” kata Van Dongen.

Kekalahan Vingegaard dari rekan setim Pogačar tentu bukan awal yang diharapkan untuk musim 2025. Namun, apakah ia mampu bangkit dan membuktikan dirinya sebagai pesaing terberat Pogačar di Tour de France mendatang, masih harus dinantikan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini