Di etape ketiga Tour de France 2024, pembalap sprinter Jayco-AlUla, Dylan Groenewegen, menjadi sorotan bukan karena kecepatannya, melainkan karena kacamata yang dipakainya.
Groenewegen mengenakan sepasang kacamata Scicon berwarna hitam dengan penyangga hidung berbentuk sudut tajam. Gaya yang mirip dengan Batman ini mengundang banyak perhatian dan pertanyaan.
Dalam video harian tim Australia, Groenewegen mengakui bahwa penyangga hidung itu bertujuan untuk meningkatkan aerodinamika. Namun, ia tak menyangka kacamata tersebut akan mendapat perhatian besar.
"Saya suka kacamatanya. Dalam sprint, kita ingin secepat mungkin. Jika ada hal kecil yang bisa diubah, itu bisa sangat berpengaruh," kata Groenewegen kepada ITV Sport.
Sayangnya, Groenewegen belum sempat merasakan manfaat aerodinamis kacamata barunya. Ia finis kelima pada etape yang dimenangkan oleh Biniam Girmay (Intermarché-Wanty).
Namun, setelah etape tersebut, Groenewegen mengejutkan semua pihak dengan mengungkap bahwa ia telah dilarang menggunakan kacamata tersebut oleh UCI (Union Cycliste Internationale).
"Saya harus melepaskannya atas permintaan UCI," ujar Groenewegen. "Itu sangat mengejutkan."
UCI belum memberikan keterangan resmi mengenai alasan pelarangan tersebut. Namun, ada dugaan bahwa kacamata tersebut dianggap memberikan keuntungan aerodinamis yang tidak adil.
Dengan larangan UCI, Groenewegen dan pembalap sprinter lainnya harus mencari cara lain untuk meningkatkan kecepatan mereka di etape keempat yang akan memasuki kawasan pegunungan.