Beranda Berita Kegagalan Algeria Akibat Kekacauan pada Lomba Beregu Campuran Kejuaraan Dunia Balap Sepeda

Kegagalan Algeria Akibat Kekacauan pada Lomba Beregu Campuran Kejuaraan Dunia Balap Sepeda

29
0

Kejuaraan Dunia Balap Sepeda telah memasuki edisi ke-5 untuk balap beregu campuran, yang selalu menyajikan persaingan penuh kejutan. Namun, pada edisi kali ini, terjadi kesalahan besar yang berdampak pada tim Algeria.

Pada Rabu (19/9/2023), ketika tim putra Aljazair kehilangan dua orang pembalap karena cedera, seharusnya tim putri menggantikan mereka. Namun, para juri komunikasi salah, sehingga tim putri dari World Cycling Centre yang justru memulai lomba.

Akibatnya, tim putri Aljazair yang baru mendapat kabar terburu-buru pun memulai lomba dalam kondisi yang tidak siap. Mereka tidak melakukan pemanasan dan kehilangan waktu yang berharga.

Kondisi ini membuat Aljazair finis di urutan terakhir, dengan selisih lebih dari setengah jam dari tim pemenang Australia. Yasmine El Meddah, salah satu pembalap tim putri Aljazair, mengungkapkan kekecawaannya atas kesalahan yang terjadi.

"Mereka memberi tahu kami bahwa kami tidak bisa memulai, jadi kami tidak melakukan pemanasan atau persiapan apa pun. Kami harus memulai lomba dengan kondisi yang tidak prima, dan itu tidak mudah," ujar El Meddah.

Insiden ini memicu perdebatan tentang format balap beregu campuran. Grace Brown, juara dunia time trial putri, menilai bahwa medan yang berat seperti di edisi kali ini kurang cocok untuk balap beregu.

"Ini adalah medan yang sangat sulit untuk balap beregu karena tidak ada bagian yang datar. Sulit menemukan tiga pembalap yang sama kemampuannya di medan seperti ini. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk menambah jumlah pembalap menjadi lebih dari tiga," saran Brown.

Brown juga mengkritisi pemilihan waktu lomba beregu campuran yang diselenggarakan pada hari yang sama dengan perlombaan individual. Menurutnya, hal ini membuat banyak pembalap enggan ambil bagian karena takut cedera.

"Kami melihat bahwa banyak tim yang absen karena khawatir akan cedera di tahun-tahun sebelumnya. Ada banyak pembalap yang tidak ingin mengambil risiko untuk perlombaan berikutnya. Secara keseluruhan, saya suka konsep lomba campuran ini, tapi masih ada ruang untuk perbaikan," kata Brown.

Kejadian yang menimpa tim Aljazair dan kritikan dari para pembalap seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap Sepeda. Format lomba beregu campuran perlu dibenahi agar lebih menarik dan adil bagi semua peserta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini