Di medan cyclo-cross Kejuaraan Dunia, pertarungan sengit tersaji antara Lucinda Brand dan Fem Van Empel. Brand, yang menginjak usia 35 tahun, harus mengakui keunggulan rival sebangsanya itu.
Pada putaran terakhir balapan, Brand melancarkan serangan bertubi-tubi ketika Van Empel mengganti sepedanya. Strategi tersebut berhasil membuahkan celah beberapa detik. Namun, Van Empel tidak tinggal diam dan berhasil mengejarnya.
"Saya sudah lelah sebelum putaran terakhir," aku Brand. "Akhirnya Fem berhasil mendekat, jadi saya tahu akan sulit untuk menang."
Insiden terjadi menjelang finis, di mana Van Empel menyalip Brand di sebuah turunan yang curam. Brand berpendapat tindakan itu tidak perlu dilakukan karena ia yakin Van Empel tetap akan unggul di trek lurus akhir.
"Saya sudah menyerah sebelum masuk asfalto," ungkap Brand. "Saya tidak bisa bereaksi lagi, kaki saya sudah habis."
Meski kecewa, Brand mengaku bangga dengan penampilannya. "Saya sudah tampil sebaik mungkin," katanya.
Setelah kejuaraan ini, Brand akan kembali fokus pada musim balap jalan raya bersama tim Lidl-Trek. Ia menargetkan balapan-balapan klasik seperti Paris-Roubaix Femmes dan Milan-San Remo.
"Saya akan terus berlatih dan tidak akan berlibur terlalu lama," tegas Brand. "Saya ingin tampil maksimal di Flandria dan Roubaix."
Brand juga akan berpartisipasi dalam Tour de France Femmes, sebuah ajang balap jalan raya khusus wanita. "Itu adalah tujuan utama kami di musim panas," ujarnya.
Sang pebalap veteran ini mengaku menikmati perpaduan antara balap cyclo-cross dan balap jalan raya. "Ini seperti dua dunia yang berbeda, dan saya suka keduanya," kata Brand. "Selama hati saya ada di sini, tubuh saya akan mengikuti."
