Di tengah gegap gempita UCI Cycling Esports World Championships yang dimenangkan oleh Jason Osborne dari Jerman, muncul sebuah kejutan dari Finlandia yang mencengangkan. Kasper Borremans, seorang remaja berusia 18 tahun, berhasil meraih podium ketiga, hanya pada balapan daring keduanya.
Borremans, yang mengaku hanya mengikuti saran pelatihnya, mengungkapkan bahwa ini merupakan persiapannya untuk berkarier di balap jalan raya pada 2025. Namun, kejutan tak berhenti sampai di situ.
Setelah meraih podium, Borremans mengumumkan bahwa ia telah menandatangani kontrak dengan Bahrain Victorious, salah satu tim terkemuka di WorldTour. Kontrak tersebut akan membawanya ke pengembangan tim Cycling Team Friuli Victorious selama dua tahun sebelum melangkah ke tim utama pada 2027.
"Saya mendapat julukan sebagai pendaki, khususnya pendaki jarak jauh. Tapi saya juga cukup baik dalam upaya singkat. Saya mirip dengan Pogačar," kata Borremans, menyamakan dirinya dengan pebalap Slovenia yang bergengsi itu.
Meskipun masih bersekolah, Borremans menunjukkan potensi yang luar biasa. Ia meraih podium klasifikasi umum di beberapa balapan junior terkemuka, termasuk La Philippe Gilbert Juniors dan Kejuaraan Nasional Junior Finlandia.
Namun, pertanyaan yang menggelitik adalah apakah Borremans dapat mencapai kesuksesan seperti Pogačar di tingkat tertinggi. Pasalnya, ia masih harus fokus pada pendidikannya saat ini.
Terkait keberhasilannya di Esports World Championships, Borremans menegaskan bahwa itu hanyalah kebetulan. "Di Finlandia sedang musim dingin, jadi saya berlatih di Zwift. Saya masih sekolah, jadi tidak bisa pergi ke Italia atau Spanyol," ujarnya.
Meski begitu, Borremans memiliki mimpi yang besar, yaitu memenangkan Tour de France. "Anda harus percaya pada diri sendiri. Itu yang utama," katanya. "Saya pikir itu bisa dilakukan, tapi kita lihat saja nanti. Saya ingin tetap membumi."
Kehadiran Kasper Borremans di dunia balap sepeda merupakan sebuah kejutan yang menyegarkan. Dengan bakatnya yang luar biasa dan dukungan dari tim terkemuka, ia berpotensi menjadi salah satu bintang masa depan di kancah WorldTour. Akankah ia mampu menyamai atau bahkan melampaui prestasi Pogačar? Waktu yang akan menjawab.